• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Jumat, Juli 4, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Ada yang Lebih Menenangkan dari Senjaku, Alaska

Zahra Nur Alfiyah by Zahra Nur Alfiyah
2023/03/03
in Cerpen
0
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Renjana kini mengambil posisi duduk di bangku kosong sebelah Wijaya Alaska, Renjana bingung kenapa alam mempertemukan mereka lagi, dari mana ia datang, untuk apa, kenapa takdir melabuhkan kehadapannya sekarang. Sejak perpisahan di SMA kala itu renjana dan Wijaya Alaska tidak pernah ada lagi komunikasi, kenapa sekarang takdir menyuruhnya kembali berinteraksi, apa ada maksud lain dari pencipta, tapi kenapa, ahhhh renjana menyerah, ia pasrah saja ini akan bagaimana dan kemana alurnya.

Wijaya Alaska “ Sudah lama?” Tanyanya dengan datar

Renjana “Apanya?” ternyata Alaska masih sama dia sangat irit dalam berbicara, tapi soal tindakan jangan sekalipun meragukan.

Wijaya Alaska “Suka main ke tempat ini” wijaya mencoba mencari letak kedua bola mata mungil itu, kedua mata renjana

Renjana “Semenjak aku datang ke kota ini aku sudah jatuh cinta pada tempat ini Alaska, mulai dari senja, pohon, angin sore, makananya, ramah tamah orangnya, bukit di sekelilingnya, kereta apinya, semuanya aku suka” Renjana memang suka sekali bercerita tidak akan terlewat satu hari tanpa ceritanya, tentang apapun, mungkin kalo ditanya kenapa ada tukang ketoprak di taman ini dia akan menjawabnya, Alaska adalah panggilan yang renjana berikan disaat yang lain memanggilnya wijaya, sengaja ia memberikan panggilan itu biar setiap surya menyinari bumi ingatanya tidak pernah lekang dari teluk Alaska.

Wijaya Alaska “ ku kira sejak tadi” senyumnya kini mengembang

Renjana “ aku tau maksudmu” renjana enggan membalasnya secara berlebihan, semuanya harus ada batasanya sekarang

Wijaya Alaska “jadi, kapan kamu akan melihat surya dari puncak gunung na, aku masih nunggu jawaban itu” ucap Alaska penuh pengharapan

Renjana “ Sampai kapanpun aku tidak bisa menjawab itu ka, kamu tau sendiri seperti apa keadaannya, ini bukan lagi soal waktu, tapi memang ada yang harus lebih dijaga melebihi rasa apapun” kalimat itu spontan renjana ucapkan, sebab ia tau jika tidak dipertegas Alaska akan selalu menunggunya.

Wijaya Alaska “ Rasaku masih sama na, kalaupun kamu menjaga untuk yang lain”

Renjana “ Wijaya Alaska Pratama, kamu tidak boleh terus menerus memaksa sesuatu yang tidak menjadi kehendakmu, semuanya sudah diatur, kita sudah melihat surya dari semua sudut di kota semarang tapi tidak untuk melihatnya dari puncak, kamu pasti akan menemukan seseorang yang bisa membuatmu melupakan prinsip itu ka, bahkan kamu sendiri akan tersakiti oleh prinsipmu sendiri, nama Alaska akan tersimpan di bagian terkecil rasa nyaman ini ka, walaupun kamu tidak akan mungkin mengajakku ke puncak tapi semua tindakan dan rasa aman yang kamu berikan sudah lebih dari tingginya gunung-gunung itu, mulai sekarang berhenti menyakiti diri dengan harapanmu sendiri ka, aku masih menjadi renjanimu meski kita bukan untuk menyatu.” Tangannya menepuk pundak Alaska

Wijaya Alaska “Aku paham na, kenapa takdir menyuruhku bertemu kamu sekarang” dia berusaha tersenyum
Renjana “ Apa-apa yang sudah kita lewati akan tetap terkenang ka, bukan untuk mendaki gunung dan melihat surya dari sana tujuan kita bertemu, tapi sesederhana kita sama-sama bisa mengerti arti sebuah ketenangan yang melebihi senjaku ka, yaitu kita bisa memaknai hidup masing-masing dengan syukur yang luas.”

Wijaya Alaska “Selamat melanjutkan perjuangan masing-masing na, ucapan terima kasih dariku tidak akan pernah cukup dari sebuah ketenangan yang banyak kamu berikan,waktu kebersamaan menikmati senja yang sudah kamu berikan, aku paham bahwa kita tidak bisa memaksa apa yang sudah pencipta kehendaki, aku ikhlas melepas prinsipku jika prinsipku sendiri berkali-kali menyakitiku,na”

Renjana “Jangan terlalu menyesali hal yang tidak bisa digapai ka, semua tindakanmu sudah sangat cukup untuk dirasakan kebaikannya, sesungguhnya Allah tidak melambat-lambatkan sesuatu kecuali itu yang terbaik pun sebaliknya, apa yang kau cemaskan untuk hal yang belum atau bahkan belum bisa digapai ka, sedangkan sang pencipta maha pemurah atas semua nikmatnya.”

Wiyaja Alaska “ siappp komandann!” wijaya mengambil tas untuk digendong kakinya pelan- pelan melangkah meninggalkan renjana, ini pertemuan singkat yang menjawab semuanya.

Ada yang lebih menenangkan dari senja seorang (renjana) yaitu Alaska, sapanya menghangatkan, tindakannya selalu meyakinkan, tanggung jawabnya tidak pernah lepas dari genggamannya, pedulinya tidak setengah-setengah. Alaska akan selalu terjaga untuk seseorang yang menjaga juga, renjana tidak pantas jika harus mendahului sebuah takdir karena orang yang serius akan benar-benar datang menemui di waktu yang tepat, Renjana tahu Alaska menyimpan benih itu benih rasa yang seharusnya tidak pernah terjadi , bahkan renjana memaksa mengakhiri sebelum memulai, akhir dari kisah mereka memang bahagia tapi bahagia tidak selalu soal bersama, terus berjalan pada tujuan masing-masing adalah bahagia sesungguhnya sebelum akhirnya takdir menuntun mereka sampai pada tujuan itu, rumah yang nantinya abadi menjadi tempat ternyaman bagi Renjana dan Alaska. (*)

 

Biodata Penulis

Nama : Zahra Nur Alfiyah

Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 27 Mei 2004

Alamat Rumah : Grecol Rt 04 Rw 03, Kalimanah, Purbalingga, Jawa Tengah (53371) No Telepon: 082119531006

Email: zahranuralfiyah49@gmail.com

Media sosial: @zhrnaaa27_

Page 3 of 3
Prev123
Tags: cerpenSenjaZahra Nur Alfiyah
Previous Post

BPP BMR Kawal Peningkatan Produksi Pertanian OKU Timur

Next Post

BTN Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sektor Properti

Related Posts

Keluarga yang Sederhana

Keluarga yang Sederhana

1 Oktober 2023
248
Obat Sekaligus Luka

Obat Sekaligus Luka

9 September 2022
647
Uliran Tangan Mungil Sang Gadis

Uliran Tangan Mungil Sang Gadis

13 Juni 2022
234
Sahabat Masa Kecil

Sahabat Masa Kecil

1 Juni 2022
318
Teman Baru yang Seru!

Teman Baru yang Seru!

2 April 2022
456
Senewen

Senewen

15 Maret 2022
292
Next Post

BTN Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sektor Properti

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In