Oleh: Zahra Nur Alfiyah
Renjana Mahera Semesta (Renjana dia perempuan yang selalu menunggu hari menjadi pagi dan petang, dia tidak suka malam karena malam penuh ketakutan,renjana dia bukan cuma penikmat matahari pagi dan sore, dia lebih dari pada penikmat apa lagi yang menjadi inspirasi dari sebuah namanya yang diberikan orang tuanya, sengaja orang tua menamainya renjana karena dia akan abadi dalam perjalanan matahari sampai tenggelam, bukan untuk satu hari , untuk selamanya sampe namanya menyatu dengan tanah)
Wijaya Alaska Pratama (wijaya dia laki laki yang mempunyai satu prinsip akan selalu mengajak renjana untuk melihat matahari dari sisi lain dunia, wijaya dia sudah mendaki banyak gunung bahkan dia hanya menemukan “ rumah” digunung, dia selalu berprinsip bahwa gunung adalah guru terbaik untuk memahami bahwa kehidupan hanyalah fatamorgana, dia suka mendaki karena dia tidak menemukan kenyamanan dan ketenangan melebihi yang pencipta berikan melalui gunung)
Pada suatu pagi di hari sabtu, laki-laki itu sudah berada ditempat dimana dia mencari ilmu. Dengan nafas terengah-engah laki-laki itu membuka gagang pintu tepat dimana itu adalah ruang belajar yang akan dia gunakan. Pagi hari dia sudah mendapati masalah kecil yang merusak mood-nya untuk mengais ilmu. Dosen dengan tampang kerut dimukanya membuat dia terpaku sekujur tubuhnya mendadak seperti tidak ada tulang. Teman-temannya yang sudah menduduki bangku kelas memandangnya dengan tampang melongo setengah jadi, Berani- beraninya dia telat pada jadwal pembelajaran dosen maut itu. Laki-laki itu bernama “Wijaya Alaska Pratama”.
Dosen “kenapa telat” tanya dosen maut itu dengan muka datar, bahkan tak sudi memandang wajah wijaya
Wijaya Alaska “ma-ma-maaf pak, motor saya mogok” bibirnya tak kuasa mengucap sedikitpun kata
Dosen “Duduk, nanti sore temui saya di kantor gedung H” tanpa mengharap balasan dari wijaya dosen melanjutkan proses mengajar dikelas
Sudah sepatutnya wijaya mendapat sanksi atas kesalahannya sendiri. Wijaya adalah sosok yang sangat bertanggung jawab atas apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya maka akan dia selesaikan. Wijaya memang sosok laki-laki yang tidak bisa lagi diragukan dalam bertindak, dia sangat cekatan, berwibawa dan bertanggung jawab.