• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Jumat, Juli 4, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Fadli Zon: Politik Identitas Bukan Ancaman Demokrasi

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2022/06/29
in Nasional
0
Kalau Ada yang Mau Ubah Konstitusi, Fadli Zon Usulkan Referendum Saja

Fadli Zon. (Foto: Twitter)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID~Medan || Anggota DPR RI, Fadli Zon mengatakan, rencana Kepolisian Republik Indonesia untuk membentuk satuan tugas politik identitas, yang disebut sebagai Satgas Nusantara, untuk mengawal seluruh proses Pemilu 2024, adalah sesuatu yang berlebihan.

“Kalau tujuannya sebatas mencegah “hoax”, tak ada masalah. Namun, ada banyak hal yang perlu dijelaskan sebelum Polisi menempatkan isu “politik-identitas” seolah adalah kejahatan atau tindakan melawan hukum,” tulis Fadli Zon dalam sebuah thread yang diposting akun twitter @fadlizon, Rabu (29/6/2022).

“Misalnya, apa yang dimaksud sbg “politik identitas”, sehingga kemudian harus diperangi? Sejak kapan “politik identitas” menjadi kejahatan di mata hukum, atau dianggap sebagai kejahatan Pemilu? Apa dasar hukum dan dasar akademik menempatkan “politik-identitas” sebagai kejahatan? Pertanyaan-pertanyaan itu perlu dijawab karena sebagai orang yang belajar ilmu politik dan teori pembangunan, saya diajari bahwa wacana “ethno-politics”, misalnya, justru bagian dari teori kritis,” imbuhnya.

POLITIK IDENTITAS BUKAN ANCAMAN DEMOKRASI. (A thread)

— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) June 29, 2022

Fadli Zon menuturkan, dulu dengan alasan pembangunan Pemerintah seolah boleh melakukan apa saja terhadap masyarakat lokal, termasuk menggusur mereka dari teritori yg merupakan lingkungan hidup, sosial, kultural dan ekonominya. Tapi praktik itu kemudian dikritik oleh wacana ethno-politics.

“Kalau kita hari ini mengenal dan menerima konsep “masyarakat adat” sebagai pihak yg harus dihormati hak-hak dan suaranya dlm proses demokrasi politik dan ekonomi, maka konsep itu lahir dari wacana ethno-politics. Jadi, jahat dan negatifnya di mana? Afirmasi pada “orang asli” bahkan ada dalam aturan kita,” tanya Fadli Zon.

Secara akademis, kata Fadli Zon,  konsep “politik identitas” bersifat netral. Dalam banyak kasus, politik-identitas justru digunakan sebagai wacana inklusif untuk membela kelompok termarjinalkan, yang selama ini telah diperlakukan tidak adil oleh negara. Francis Fukuyama menyebutnya sebagai “isothymia”, yaitu suatu perjuangan untuk mendapatkan pengakuan (recognition) serta martabat (dignity).

“Jadi, menurut saya bahaya sekali jika aparat penegak hukum atau institusi negala secara insinuatif tiba-tiba menempatkan politik-identitas sebagai wacana kotor, atau jahat, yang harus diperangi. Dasar hukum dan dasar akademisnya apa?,” tukasnya.

“Sebagai bangsa yang majemuk, kita memang rentan terhadap konflik berbasis identitas. Namun, mengeksploitasi kekhawatiran atas nama politik-identitas secara konseptual jelas salah. Ada dua argumentasinya,” tegasnya lagi.

Baca juga: 

  • Hentikan Kesalahpahaman Atas “Politik Identitas”
  • Tidak Ada yang Salah dengan Politik Identitas
  • Tanpa Identitas Politik itu Hampa
  • Chusnul Mar’iyah: Politik Identitas Bukan Sumber Pembelahan Pilpres

 

Pada dasarnya identitas tidak dapat dipisahkan dari politik. Bahkan semua yang berkaitan dengan politik sebenarnya selalu terkait dengan identitas, baik itu agama, ideologi, ras, dan kelas.

“Pemilihan kepala daerah misalnya, seringkali mempertimbangkan asal daerah, kadang latar belakang agama, bahkan ras,” ungkapnya.

Lebih lanjut Fadli Zon menjelaskan, menurut para ahli filsafat politik, seperti Charles Taylor, atau Amy Gutmann, politik identitas adalah sesuatu tak bisa dipisahkan dari perjuangan politik demokrasi. Semua manusia pasti punya identitas, dan identitas itulah yg mereka perjuangkan dalam proses demokrasi.

Amy Gutman, dalam bukunya, “Identity in Democracy” (2003), jelas menulis bahwa penggunaan identitas dlm politik adalah sah. Identitas dalam demokrasi, apalagi di tengah masyarakat yg majemuk, merupakan bentuk agregasi sosial yg merefleksikan kepentingan masyarakat itu sendiri.

Politisi Gerindra ini menegaskan, sejak awal dirinya berpendapat bahwa ancaman keterbelahan bukanlah politik-identitas, melainkan kesenjangan ekonomi yang mengganggu rasa keadilan sosial.

“Sejak awal saya berpendapat bahwa ancaman keterbelahan kita bukanlah politik-identitas, melainkan kesenjangan ekonomi yg mengganggu rasa keadilan sosial.  Inilah yang dipotret oleh Norris dan Inglehart ketika menelusuri penyebab utama lahirnya populisme. Keduanya sepakat bahwa populisme akan selalu terkait dengan kesenjangan ekonomi dan benturan kebudayaan,” tulis Fadli Zon.

Bersambung ke hal 2 

Page 1 of 2
12Next
Tags: demokrasiFadli Zonpolitik identitas
Previous Post

Wakil Dekan I Fakultas Teknik UMSU Jadi Asesor Uji Kompetensi Skema Ahli K3 Umum

Next Post

Indonesia Tak Ambil Tambahan 10 Ribu Kuota Haji dari Arab Saudi, ini Alasannya Kemenag

Related Posts

Penyiksaan oleh Aparat TNI-Polri di Sumut Ancam Demokrasi dan Hak Asasi Warga

Penyiksaan oleh Aparat TNI-Polri di Sumut Ancam Demokrasi dan Hak Asasi Warga

27 Juni 2025
131
Jimly Asshiddiqie “Dirujak” Netizen Gegara Sebut RI Negara Demokrasi Terbesar di Dunia

Jimly Asshiddiqie “Dirujak” Netizen Gegara Sebut RI Negara Demokrasi Terbesar di Dunia

3 Desember 2024
163
Akademisi ini Ingatkan Indonesia Sedang Dilanda Wabah Anti Demokrasi

Pilkada di Sumut Ditengarai Akan Sarat Permainan Intervensional Kekuatan Anti Demokrasi

28 Juni 2024
223
Akademisi ini Ingatkan Indonesia Sedang Dilanda Wabah Anti Demokrasi

Akademisi ini Ingatkan Indonesia Sedang Dilanda Wabah Anti Demokrasi

28 Juni 2024
177

Partai Tunggal?

6 April 2024
234
Demokrasi Distortif

Demokrasi Distortif

29 Februari 2024
1k
Next Post
Indonesia Tak Ambil Tambahan 10 Ribu Kuota Haji dari Arab Saudi, ini Alasannya Kemenag

Indonesia Tak Ambil Tambahan 10 Ribu Kuota Haji dari Arab Saudi, ini Alasannya Kemenag

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In