TAJDID.ID || Mardigu ‘Bossman’ Wowiek Prasantyo tidak sepakat dengan permintaan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan agar para pengusaha berkorban di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.
Menurut pengusaha yang juga Menurut ahli biologi molekuler Indonesia ini, justru para pejabat yang harusnya berkorban.
Bahkan Mardigu menyindir Luhut dengan balik melontarkan pertanyaan; “Kapan boss berkorban jabatannya?”
“Jiahh, lu kate pengusaha hewan kurban di tuntut pengorbanan. Pejabat dong berkorban kalo patriotis. Kapan boss berkorban jabatannya?” kata Mardigu di Instagram, Kamis (15/7/2021).
Sebelumnya Luhut meminta agar para pengusaha berkorban di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.
Ia juga mengingatkan pengusaha untuk tidak melupakan hak-hak pekerja di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang berlangsung saat ini.
“Semua ini perlu pengorbanan dari kita semua. Dari para pengusaha, saya minta agar bisa mengatur tenaga kerja terutama yang terkena aturan 50 persen maksimal staf, sementara yang harus 100 persen Work From Home (WFH) tolong diperhatikan hak-hak para pekerja. Saya tahu sekali lagi, saya paham, betapa beratnya bagi para pengusaha tapi ini masalah kita ramai-ramai semua,” kata Luhut dalam acara Deklarasi Gotong Royong yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Selasa (13/7) dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:
- Sandiaga Uno Minta Komedian Hibur Masyarakat untuk Tingkatkan Imun, Warganet: Rakyat Perlu Makan Pak!
- Ulil Abshar: Kesalahan Terbesar Jokowi Serahkan Kendali ke Luhut
- Asfinawati Nilai Pemerintah Terus-menerus Bantah Kekacauan Penanganan Covid-19
- Sudah 9 Negara Tutup Pintu Buat Kedatangan dari Indonesia
- Tembus Angka 54 Ribu, Luhut: Kasus Covid-19 Relatif Masih Terkendali
Luhut juga mengungkapkan bahwa dirinya telah mengatur pembicaraan dengan Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian untuk meringankan beban pihak-pihak yang terdampak PPKM darurat.
“Saya sudah atur pembicaraan dengan Ibu Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian, soal bagaimana kita coba meringankan ini. Tentu kita akan cari masukan. Saya sudah bicara juga dengan beberapa teman-teman pengusaha, Kadin misalnya, untuk mengatasi ini,” katanya. (*)