• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Rabu, Juli 2, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Pendidikan Sebagai Tolak Ukur Perempuan

Fitriani Retno Wardani by Fitriani Retno Wardani
2022/06/14
in Esai, Opini
0
Pendidikan Sebagai Tolak Ukur Perempuan

Ilustrasi. (net)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Fitriani Retno Wardani

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk mengubah dunia.” ~ Nelson Mandela.

Dilihat dari petikan quote dari Nelson Mandela tersebut, dapat diartikan bahwa pendidikan adalah hal utama yang menjadi tolak ukur untuk mengubah dunia. Ada banyak hal yang dapat kita ubah dengan adanya pendidikan akan kondisi didunia, seperti halnya ketika keadaan dunia sudah tidak jelas, banyak kehancuran dimana-mana, peperangan merajalela, dan kedamaian sangat diacuhkan, maka pendidikanlah menjadi peran untuk dapat mengatasi semua masalah yang sedang terjadi.

Banyak yang beranggapan bahwa pendidikan tinggi-tinggi itu tidak begitu perlu, apalagi bagi kaum wanita. Seperti halnya rumor yang beredar dikalangan masyarakat bahwa, untuk apasi perempuan sekolah tinggi-tinggi bahkan sibuk meraih gelar? Toh nantinya pasti bakal jadi istri orang, tempatnya didapur.

Nah, hal-hal seperti ini yang kebanyakan berasal dari orang tua kita yang masih percaya pada zaman sebelum kemerdekaan. Minimnya pengetahuan mereka akan pendidikan, bahwasanya perempuan juga memiliki hak yang sama untuk mencapai pendidikan setinggi-tingginya. Jangan salah, mendidik seorang anak dirumahpun perlu dengan ilmu,yang notabenya didapat ketika sedang menempuh pendidikan.

Pemikiran-pemikiran seperti ini hanya akan menurunkan kualitas negara kita. Apa salahnya perempuan menempuh pendidikan tinggi? Apa salahnya ketika seorang perempuan menempuh gelar Dokter hingga meninggalkan kampung halamannya? Tidak ada yang salah akan hal itu! Ingat, seorang anak yang cerdas terlahir dari rahim seorang ibu yang juga cerdas.

Banyak contoh yang dapat kita lihar dari wanita-wanita hebat di Indonesia. Misalnya Maudy Ayunda dan Tasya Kamila. Maudy Ayunda menempuh pendidikan S2 nya di Oxford University Inggris, sedangkan Tasya Kamila menempuh pendidikannya di Columbia University, Amerika Serikat. Ini sebagai pembuktian, bahwa perempuan pun dapat memiliki gelar yang tinggi.

Pandangan orang tua pada perempuan zaman dahulu kini perlahan mulai berubah. Tidak banyak orang yang menyetujui seorang perempuan menjadi “wanita karier”,karna dianggap gila bekerja dan akan lupa dengan keluarganya. Kondisi seperti ini masih menjadi pro kontra dikalangan laki-laki dan perempuan. Banyak laki-laki berpikiran bahwa hanya merekalah yang pantas menempuh pendidikan yang tinggi karna akan menjadi kepala keluarga.

Seperti yang kita ketahui, bahwa kebanyakan perempuan menempuh pendidikan yang tinggi karna mereka ingin giat bekerja. Hal-hal seperti ini memang tak dapat terelakan, tetapi jangan sampai mengurangi semangat kita untuk menempuh pendidikan yang sejauh,setinggi,dan seluas apapun. (*)

Fitriani Retno Wardani adalah Mahasiswi UIN Prof KH Saifuddin Zuhri (SAIZU) Purwokerto.

Tags: Fitriani Retno WardanipendidikanperempuanPerempuan dan Pendidikan
Previous Post

RS Muhammadiyah Sumut Akan Gelar Senam Bumil Gratis, Silahkan Mendaftar

Next Post

Indahnya Bersujud di Atas Sajadah Panjang

Related Posts

Hardiknas 2023; Momentum Memperkuat Kembali Revolusi Karakter

Hardiknas 2023; Momentum Memperkuat Kembali Revolusi Karakter

2 Mei 2023
145
Paradigma Baru Akreditasi Sekolah/Madrasah

Paradigma Baru Akreditasi Sekolah/Madrasah

2 Juli 2021
369
Menjadi Perempuan adalah Keniscayaan dan Mengambil Peran adalah Pilihan

Menjadi Perempuan adalah Keniscayaan dan Mengambil Peran adalah Pilihan

26 Februari 2021
259
Pendidikan “Literacy Culture Sains” Pelajar dan Mahasiswa Pasca Pandemi-19

Pendidikan “Literacy Culture Sains” Pelajar dan Mahasiswa Pasca Pandemi-19

18 Mei 2020
457
Sadar Mendidik di Tengah Pandemi Covid-19

Sadar Mendidik di Tengah Pandemi Covid-19

7 Mei 2020
289
Surat Terbuka untuk Yang Terhormat Mas Nadhiem Menteri Pendidikan Nasional

Surat Terbuka untuk Yang Terhormat Mas Nadhiem Menteri Pendidikan Nasional

19 April 2020
572
Next Post
Indahnya Bersujud di Atas Sajadah Panjang

Indahnya Bersujud di Atas Sajadah Panjang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In