Oleh : Miftahul Khair Ketua Umum DPD IMM NTB, Mahasiswa Pascasarjana Unram.
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (QS. an-Nisa Ayat 9)
Dalam ayat yang lain Allah Menggambarkan betapa Ilmu itu memiliki kedudukan yang Sangat Tinggi disisi Allah.
Dalam surat al-Baqarah [2]: 269, Allah SWT: “Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”
Dari dua ayat diatas menggambarkan kepada Kita semua bahwa tugas mendidik adalah hal yang utama yang harus di maksimalkan oleh kita Orang Tua dan Guru, karena begitu sempit jika kita menganggap pendidikan adalah hal formal semata yang bertumpu pada ruang sekolah dan tempat-tempat tertentu, tapi ditengah keadaan ini Proses pendidikan harus diperluas untuk dapat memastikan bahwa generasi kita dapat mengenyam pendidikan disituasi saat ini, dengan Memaksimalkan peran sebagai Orang tua/ Guru itu merupakan Bentuk kesadaran kita akan melihat massa depan generasi, wabah Covid 19 ini tidak boleh menutup ruang berpikir kita untuk menciptakan proses pendidikan yang mencerahkan.
Di tengan wabah pandemi Covid-19 ini tentu menjadi ujian bagi kita semua dalam menghadapi semua sektor kehidupan. Salah satu yang paling pokok menjadi Kajiaan dalam tulisan singkat ini adalah sektor pendidikan, mengingat Pendidikan adalah hal pokok untuk membentuk serta menempa kita sehingga memiliki skil dan potensi yang cukup.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha memanusiakan manusia.
Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah “pedagogik” yaitu ilmu menuntun anak, orang Romawi memandang pendidikan sebagai “educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai “Erzichung” yang setara dengan educare, yakni membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak. Dalam bahasa Jawa pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah, kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran dan watak, mengubah kepribadian sang anak. Sedangkan menurut Herbart pendidikan merupakan pembentukan peserta didik kepada yang diinginkan pendidik yang diistilahkan dengan Educere. ( M.R. Kurniadi,STh;1) Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar “didik” (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Solusi pendidikan ditengah Covid-19 diantaranya :
Peran Orang tua.
Kunci keberhasilan Pendidikan salah satunya di dorong oleh peran orang tua, apa lagi ditengah Wabah Pandemi Covid-19 ini peran orang tua untuk memaksimalkan anak didik mendapatkan hak pendidiknya agar tidak tertinggal dengan pelajaran-pelajaran di sekolah. Maka orang tua haruslah mampu mengambil peran untuk menjadi guru untuk anak-anak didik kita. Dengan demikian tugas para pendidik akan menjadi ringan dan peserta didik juga tetap belajar walaupun ditengah wabah pandemi Covid-19.
Disamping itu juga Proses didikan yang harus di maksimalkan orang tua adalah bukan hanya sekedar mengontrol anak didik belajar tapi peran yang di maksud adalah mengambil posisi sebagai seorang guru yang mana orang tua bisa menjadi pemberi Motivasi, rekan, sahabat, serta teman curhat yang baik bagi anak didik kita, sehingga seorang peserta didik menilai bahwa pembelajaran di rumah dan di sekolah tidak ada bedanya. Hal positif yang di dapat dari peran yang dibangun ini adalah memastikan anak didik kita terpenuhi hak belajarnya dengan baik, dan Disamping itu juga Melatih kedisiplinan dan kesadaran belajar kepada peserta didik kita, dan menjadikan anak-anak kita memiliki prestasi yang bisa mengantarkan mereka menjadi peserta didik yang cerdas dan mandiri.
Lingkungan
Lingkungan adalah hal yang sangat penting juga diperhatikan oleh kita dalam menjalankan misi mendidik mereka menjadi peserta didik yang berprestasi, dimana selama pandemi Covid-19 ini kita juga mengajarkan anak didik kita untuk tidak berleha-leha dikarenakan libur sekolah, tapi hendaknya kita bangun juga kesadaran peserta didik di lingkungan kita ini untuk menjalankan arahan dan himbauan pemerintahlah untuk tidak berpergiaan yang berlebihan, tetap di rumah saja, dan menjaga pola hidup sehat di lingkungan kita.
Hal yang utama juga dalam kita membangun pola pikir dan kesadaran peserta didik perlu kiranya kita mengarahkan pengajaran dan pendidikan ke Arab yang realistis dihadapi oleh peserta didik saat ini, misalnya memberikan tugas peserta didik untuk menjaga kesehatan, jaga kebersihan lingkungan, serta menjaga hubungan sosial diantara satu dengan yang lainnya.
****
Dari dua konsep diatas ini menjadi poin penting diperhatikan oleh kita sebagai pendidik/ orang tua, agar di tengah wabah pandemi Covid-19 ini kita tetap bisa menjalankan tugas kependidikan, sehingga anak didik kita terpenuhi hak pendidikannya, dan orang tua memaksimalkan perannya sebagai orang tua dan Guru.
Dan pendidik juga tetap memaksimalkan perannya sebagai tenaga pendidik walaupun proses pembelajaran ini dilakukan dengan online atau cara-cara tertentu. Karena esensi utamanya adalah di tengah wabah pandemi ini dapat menjadikan sebagai pelajaran dan juga dapat mencetak generasi- generasi yang mencerahakan. (*)