• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Selasa, Juli 1, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Klaim Reputasi

Mujahiddin by Mujahiddin
2023/05/31
in Esai, Nasional, Opini
0
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Data dan Reputasi

Data penelitian yang benar tentu akan memberikan banyak pengaruh, ia dapat dijadikan sebagai landasan konsepsional bagi banyak hal mulai dari; menjelaskan sesuatu fenomena, merekayasanya hingga memprediksi segala kemungkinan yang akan terjadi setelahnya. Itu sebabnya ada istilah “garbage in, garbage out” di dalam prosedur pengambilan data penelitian. Isitilah ini mempertegas pentingnya kualitas data yang diambil, jika data yang diambil adalah sampah maka data yang dihasilkan juga akan menjadi sampah atau dengan istilah lain tidak memiliki makna.

Dengan kata lain, mutu atau kualitas data akan memberikan pengaruh pada reputasi hasil penelitian. Kemampuan mencari, memperdalam dan mengelola data penelitian inilah yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama agar laporan penelitian yang dihasilkan bisa lebih berkualitas dan autentik. Sebab selama ini kita masih terjebak dengan bentuk Insularitas akademik; yaitu satu bentuk keabaian atau ketidakpedulian terhadap ide, gagasan, budaya dan persoalan-persoalan yang ada di luar dirinya. Bentuk insularitas akademik ini menurut Burhani (2023) dapat dilihat dari masih minimnya ilmuan Indonesia yang diakui reputasinya secara global dalam bidang Indonesian Studies (kajian tentang Indonesia).

Contoh nyata dari insularitas akademik seperti banyak teori ilmu sosial yang lahir dari studi tentang Indonesia, tetapi bukan hasil karya ilmuwan Indonesia. Teori tentang Dualitas Ekonomi (perekonomian ganda) yang memperlihatkan dikotomi antara ekonomi modern dan ekonomi tradisional; justru dihasilkan oleh JH Booke. Dan hingga sekarang konsepsi Booke ini masih banyak dipakai untuk menjelaskan fenomena dualitas ekonomi di negara-negara berkembang kawasan Asia. Tidak hanya Booke, teori tentang Imagined Community dalam konsepsi nasionalisme Indonesia dan Asia Tenggara juga dihasilkan oleh Ben Anderson. Termasuk karya-karya Geertz yang banyak membicarakan tentang masyarakat Indonesia.

Tentu ada banyak variabel yang bisa ditempatkan dalam menjelaskan permasalahan ini. Beberapa orang percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh birokrasi akademik yang masih konservatif, ada yang berkeyakinan bahwa ini disebabkan budaya dan mental akademik yang masih bersifat feodal. Belum lagi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan penghasilan rendah para akademikus, meski kampus -dalam banyak kasus -telah berubah menjadi industri pendidikan tetapi banyak dari akademikusnya justru dibayar di bawah UMR (Upah Minimum Regional). Jebakan ini semakin diperparah ketika prosedur administrasi dalam penelitian jauh lebih diutama dari pada produksi pengetahuan itu sendiri. Jadi wajar jika data yang dihasilkan tidak maksmimal karena jebakan-jebakan birokrasi administrasi penelitian masih begitu kuat.

Baca Artikel Terkait:

  • Buya Hamka dan Moral Intelektual
  • Jebakan Teknologi dan Jalan Reputasi Akademik

Belakangan ada upaya untuk mengurangi jebakan birokrasi administrasi penelitian dengan membuat kebijakan penelitian yang berbasis pada luaran (out-put) berupa publikasi pada Jurnal Terindek di Sinta-2 atau Sinta-3. Pada beberapa kasus terdapat juga hasil penelitian yang harus dipublikasi pada Jurnal Internasional bereputasi yang terindeks pada Scopus. Kebijakan ini pada satu sisi mengurangi beban administrasi pelaporan, tetapi di sini lain kebijakan ini juga menimbulkan polekmik baru bagi para peneliti. Jadwal tunggu dan antrian yang panjang pada publikasi jurnal terkadang jauh lebih lama dibandingkan permintaan pelaporan luaran penelitian yang diharuskan selesai dalam jangka waktu satu tahun.

Belum lagi, beberapa draf jurnal hasil laporan penelitian ditolak oleh publisher jurnal hanya kerena ketidaksesuaian tema/topik pada jurnal, logika isi laporan penelitian yang tidak tepat antara latar belakang dan pembahasan. Kondisi ini menjadi tanda bahwa kemampuan menulis kita belum sesuai dengan standart global sehingga beberapa dari kita melakukan vanity press; yaitu suatu bentuk penerbitan yang tidak mengedepankan kualitas tetapi lebih dikarenakan penulis membayar publikasi.

Tidak berhenti sampai di situ saja, untuk mencapai reputasi dari publikasi hasil penelitian; beberapa kampus membuat kebijakan yang mengharuskan mahasiswa Magister dan Doktoral untuk menulis pada jurnal internasional (baik yang terindeks Scopus maupun yang tidak) dengan mengandeng para dosen pembimbing/promotor sebagai penulis kedua, ketiga dan keempat. Tentunya dengan menggandeng para dosen pembimbing/promotor pada publikasi jurnal maka secara otomatis para akademisi tersebut mendapatkan efek peningkatan jumlah publikasi pada data base mereka dan juga data base universitas. Kondisi ini tentu menguntungkan bagi universitas untuk menaikan reting publikasi internasional mereka sehingga kelompok akademisi yang “malas” melalukan penelitian dan penulisan jurnal dapat “menumpangkan” kewajiban mereka kepada kelompok mahasiswa yang hendak memperoleh gelar master dan doktor di universitas tersebut.

Bersambung ke hal 3

Page 2 of 3
Prev123Next
Tags: Clifford GeertzMujahiddinPenelitian IlmiahPublikasi Ilmiah
Previous Post

Muhammad Abduh, Tokoh Pembaruan Islam dari Mesir

Next Post

FEB UMSU Buka Kelas Internasional

Related Posts

Dr Mujahiddin: Daerah Hendaknya Diberi Ruang Lebih Luas Tentukan Pilihan Kepemimpinan Politik Lokalnya

Pilkada 2024: Mengakhir Bentuk Klientelisme Yang Tak Terkendali

23 Desember 2024
152
Dr Mujahiddin: Daerah Hendaknya Diberi Ruang Lebih Luas Tentukan Pilihan Kepemimpinan Politik Lokalnya

Dr Mujahiddin: Daerah Hendaknya Diberi Ruang Lebih Luas Tentukan Pilihan Kepemimpinan Politik Lokalnya

31 Agustus 2024
157
Skandal Publikasi Karya Ilmiah, Pengamat: Mendikbudristek Harus Bertanggungjawab

Skandal Publikasi Karya Ilmiah, Pengamat: Mendikbudristek Harus Bertanggungjawab

18 April 2024
253
Dukung Pengalihan ke Kendaraan Listrik, Begini Pandangan Gen Z di Sumut terkait Perubahan Iklim

Dukung Pengalihan ke Kendaraan Listrik, Begini Pandangan Gen Z di Sumut terkait Perubahan Iklim

20 Januari 2024
174
Keledai, Harimau dan Singa

Keledai, Harimau dan Singa

8 Januari 2024
460
Garam

Garam

15 Desember 2023
164
Next Post
FEB UMSU Buka Kelas Internasional

FEB UMSU Buka Kelas Internasional

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In