TAJDID.ID~Medan || Pengurus Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI), Bustami Manurung mengatakan, pemerintah membutuhkan kepercayaan yang tinggi dari rakyat untuk bisa mengatasi kondisi darurat Covid-19 yang sekarang melanda bangsa ini. Namun persoalannya, sekarang justru masyarakat seperti mengalami krisis kepercayaan kepada pemerintah.
Oleh karena itu, untuk memulihakan kepercayaan rakyat tersebut, Bustami Manurung menyarankan beberapa hal kepada Presiden Joko Widodo.
Pertama, ia menyarankan Presiden Jokowi mengganti Luhut Binsar Panjaiatan jadi Pimpro PPKM.
“Alasannya, disamping terbukti gagal, karakternya juga kasar,” ujar Bustami Manurung di akun Facebook pribadinya.
Ia juga menyoroti pola komunikasi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dalam menyikapi para pengkritik yang di luar kebiasaan publik.
Kedua, Bustami meminta Presiden segera menertibkan para buzzer yang selalu bikin ribut dan jadi sampah demokrasi.
“Karena mereka (buzzer) terlalu over-acting dan sepakterjang mereka cuma memperkeruh keadaan,” kata Bustami.
Ketiga, Bustami menyarankan Presiden segera membanun komunikasi produktif dengan tokoh-tokoh kritis.
“Hal ini perlu dibangun, karena saat ini bangsa sangat butuh kekompakan untuk melawan pandemi yang makin menggila ini,” sebut Bustami.
Keempat, Bustami mengingatkan agar para petugas PPKM berlaku humanis dan tidak arogan.
“Kita minta petugas untuk mengedepankan cara-cara persuasif dengan komunikasi yang baik agar penerapan kebijakan PPKM ini bisa berjalan dengan kondusif tanpa menimbulkan insiden di lapangan,” harapnya.
Kelima, ia meminta Presiden menyegerakan Bantuan Sosial Darurat yg efektif, adil dan tepat sasaran.
Keenam, Bustami juga berharap para tokoh kritis berkontribusi turut merumuskan konsep strategis untuk melawan pandemo Covid-19 yang semakin tak terkendali.
Ketujuh, ia meminta dengan sangat agar Presiden menghentikan kedatangan TKA dari China.
“Dengan alasan apapun stop dulu TKA dari China. Salam Indonesia Bisa!,” pungkasnya. (*)