TAJDID.ID-Jakarta || Para peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 akan dihadapkan sejumlah pertanyaan tentang radikalisme.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana kepda wartawan saat menggelar konferensi pers di Kantor Kemenpan RB, Jakarta, Rabu (30/10).
Soal-soal mengenai radikalisme bertujuan mencegah aparatur negara sipil (ASN) terpapar paham radikalisme. Soal itu akan diselipkan pada saat tes kebangsaan,” ujar Bima.
Meskipun demikian, Bima menjelaskan komposisi pertanyaan seputar radikalisme tak akan banyak pada tahun ini. Pertanyaan terkait hal tersebut akan dimasukkan hanya ke dalam kategori Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
“TWK itu kisi-kisinya sangat terbatas. Ke depan akan ubah soal-soal TWK ini, soal tes radikalisme,” kata Bima.
Sementara itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo mengamini soal radikalisme dalam tes CPNS 2019 guna menangkal paham radikal yang masuk ke dalam birokrasi.
“Kita persiapkan dengan baik (penanganan radikalisme) termasuk lewat tes wawasan kebangsaan dalam seleksi CPNS,” kata Tjahjo.
Tes wawasan kebangsaan bermuatan materi mengenai kebangsaan dan ideologi Pancasila. Tes ini dinilai sangat penting mengingat bila tak lolos tahap ini, maka peserta dipastikan akan gugur.
“Selain melalui CPNS, bagi yang lulus seluruh rangkaian seleksi pun akan mengikuti prajabatan. Proses penempatan karier yang di dalamnya tentu ada monitoring dan pencegahan radikalisme,” katanya. (*)