TAJDID.ID || Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyebut 50% konten di media sosial berisi ujaran intoleransi dan rencana kejahatan. Menurutnya, kelompok remaja rentan terindikasi paham radikal.
Hal itu disampaikan Boy saat memberi sambutan dalam acara ‘Ngopi Bareng Pangdam Jaya’, di Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (27/1/2022). Boy mencatat remaja rentan terpapar paham radikalisme.
“Sosial media hari ini hampir 50% berisi bagian dari semangat intoleransi, semangat untuk melakukan merendahkan martabat manusia, dan tempat menyebarluaskan rencana-rencana yang mengarah ke kejahatan,” ungkap Boy.
Tanggapan Warganet
Pernyataan Ketua BPNPT tersebut ramai mendapat tanggapan dari warganet. Salah satu komentar dilontarkan akun twitter @AsuheA. Sembari membagikan foto tangkapan layar berita tentang pernyataan Boy tersebut, ia melontarkan sebuah pertanyaan : “Kalo akun BOKEP brp persen Boz…???”.
Kalo akun BOKEP brp persen Boz…??? pic.twitter.com/FlWEnUidTi
— Mulyono Dongo🇵🇸 (@AsuheA) January 29, 2022
Lebih kocak lagi, ada juga netizen yang mempertanyakan berapa persen jumlah akun “BuzzeRp” dan “Bani PKI”.
https://twitter.com/Muslim_AntiPKI2/status/1487569164893974528
Sebelumnya, Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait evaluasi kinerja 2021. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyampaikan temuan 600 akun. Adapun konten dari akun-akun tersebut tentang propaganda, termasuk anti-NKRI.
“BNPT telah melakukan monitoring terhadap situs akun di dunia maya yang berpotensi mengandung paham radikal, berdasarkan monitoring yang dilakukan dengan internal BNPT dikerjasamakan dengan stakeholder, termasuk Kominfo, kami telah mencatat setidaknya ada 600 akun berpotensi radikal dengan rincian konten propaganda 650,” kata Boy saat rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Selasa (25/1).
Boy merinci sebanyak 409 di antaranya berisi konten informasi serangan. Selain itu, kata dia, 147 konten bertemakan anti-NKRI. (*)
VideoBokep
Video bokep
Nova lisnawt