• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Sabtu, Juli 12, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Sepotong Kayu untuk Tuhan

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2019/07/27
in Cerpen
0
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Tiba-tiba ia bangkit. “Demi Tuhan!”, ia berseru. “Celakalah yang menyiakan waktu!”. Ia ingat. Meski berbuat sesuatu. Berbaring bermalasan bukan pekerjaan muslim yang baik. Ia sudah mendengar kabar, orang kampung sedang mendirikan surau baru. Banyak orang telah menyediakan bahan. Telah terkumpul kayu, genting, kapur. Anak-anak madrasah mencari batu dan pasir ke sungai. Pantashkah baginya, muslim seumur hidup untuk bermalasan? Tidak. Berbaktilah kamu dijalan Tuhan dengan harta dan jiwamu! Ia gelisah. Kalau istrinya dirumah ia bisa mufakat. Seluruh kekayaannya, yaitu uang untuk makan, semuanya ada pada istrinya. Padanya hanya tinggal bahan-bahan makanan secukupnya sampai istrinya pulang. Apakah yang akan disumbangkan untuk pembangunan rumah Tuhan itu? Apakah karena istrinya tidak dirumah ia akan melewatkan kesempatan beramal? Tentu saja tidak. lelaki tua itu pun berpikir. Sebenarnya, pikirannya bisa pula jernih, hanya kebiasaan mendapatkan damprat dari istrinya telah membuatnya takut berpikir. Berpikir itu menyusahkan bagi lelaki tua macam dia.

Jadi, ia berdiri. Melepaskan pandangan keseluruh alam-rumah dan pekarangannya itu disebutnya seluruh alam dan turun dari serambi. Panas matahari mempermainkan daun-daun yang lincah oleh angin. Sekali-sekali berkas sinar jatuh ke punggung, menyengat. Ia senang. Menikmati kebebasannya dengan berjalan berjingkat, melangkahi tanaman sayur. Istrinya akan mengumpat kalau ia dirumah. Selalu ia cerewet apabila dilihatnya ia berjalan disela tanaman sayur itu. Padahal dia sendirilah yang mengatur tanaman. Dibelakang rumah adalah sungai. Air yang mengalir tenang itu sangat mempesona. Mana ada kesempatan menjenguknya lama-lama kalau istrinya dirumah! Ia tak pernah jemu bermain disungai. Hanya karena larangan isterinya, ia tak lagi bersahabat dengan air. Nanti masuk angin. Juga ia tak lagi mengail. Mengail adalah kerja bagi pemalas. Kadang-kadang istrinya menyuruh dia mencari ikan bukan dengan kail, tetapi dengan jala.

Ia berhenti. Didepannya berdiri sebuah pohon nangka. Pohon itu telah mati. Kayu itu cukup besar. Tertanam dekat pinggir sungai. Pucuknya telah mengering, tidak ada selembar daun pun tinggal. Bagus! kayu ini pantas untuk pembangunan surau itu. Kayunya kuning mengkilat. Tidak lagi perlu cat atau pelitur. Pelitur, bolehlah, sedikit saja. Dan kayu itu akan ditebangnya sendiri. Mudah saja. Kayu dikapak sampai putus. Kulitnya dikupas. Didorong kesungai. Lewat sungai itu akan diangkutnya. Dari tepi sungai hanya perlu sebuah gerobak dorong untuk sampai ketempat surau itu dibangun.

Istrinya tak akan tahu semuanya. Sesudah dia pulang barulah tahu, pekerjaan apa yang telah dibuat oleh suaminya! Betapa senang ia nanti, seorang perempuan tua yang saleh. Kayu itu kita sumbangkan untuk pembangunan rumah Tuhan, istriku. Istri akan senang, memuji syukur. Pada saat-saat terakhir dari hidup mereka, masih sempat juga beramal.

Ya, dia sendirilah yang menanam pohon itu. Dia sendirilah yang menyiram dengan air sungai. Alangkah suburnya dulu. Ayahnya akan memerintahkannya memanjat apabil nangka itu telah berbuah masak. Kematian pohon itu tak perlu pula disesalkan. Pohon itu akan diletakkan disuatu tempat terhormat: Rumah Tuhan. Setiap hari akan disaksikan orang-orang memuji kebesaran Tuhan dan RasulNya. Itu akhir yang baik bagi sebuah kayu! Jauh lebih baik daripada masuk tungku. Apalagi tungku orang kafir, yang memasak rizki haram! Itu sudah wajar, pohon itu ditanamnya dulu dengan mengucapkan nama Tuhan lebih dulu. Sebuah pohon nangka yang ditanam dengan tangannya, dibesarkan dengan tangannya, dan ditebang dengan tangannya! Ia akan membuktikan dengan benda yang nyata, sekali dalam hidupnya dapat juga ia menyumbang untuk Tuhan.

Page 2 of 7
Prev123...7Next
Tags: cerpenkuntowijoyo
Previous Post

Texas A & M University Nobatkan Wakil Ketua MDMC Sebagai Alumni Berprestasi

Next Post

Haedar Nashir: Eksistensi PTM Makin Diakui Dunia

Related Posts

Keluarga yang Sederhana

Keluarga yang Sederhana

1 Oktober 2023
248
Ada yang Lebih Menenangkan dari Senjaku, Alaska

Ada yang Lebih Menenangkan dari Senjaku, Alaska

3 Maret 2023
306
Obat Sekaligus Luka

Obat Sekaligus Luka

9 September 2022
648
Uliran Tangan Mungil Sang Gadis

Uliran Tangan Mungil Sang Gadis

13 Juni 2022
234
Sahabat Masa Kecil

Sahabat Masa Kecil

1 Juni 2022
319
Teman Baru yang Seru!

Teman Baru yang Seru!

2 April 2022
456
Next Post

Haedar Nashir: Eksistensi PTM Makin Diakui Dunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In