TAJDID.ID~Medan || Dosen FISIP UMSU, Shohibul Anshor Siregar mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia sangat perlu bekerja cermat dalam menerima berkas persyaratan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Diingatkannya, jangan sampai ada dokumen yang diserahkan oleh para pendaftar yang diragukan autentitasnya, terutama ijazah.
“Daripada menjadi urusan yang rumit dan menjadi gonjang-ganjing politik yang mengganggu stabilitas nasional pada kemudian hari, lebih baik pada saat yang tepat (saat pendaftaran) dipermasalahkan,” ujar Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Sumut ini, Kamis (19/10).
Meski belum ada penetapan pengadilan, namun menurut Shohibul gugatan atas keaslian ijazah Joko Widodo yang digunakan untuk mendaftarkan diri sebagai calon Presiden, yakni ijazah yang dinyatakan sebagai bukti penyelesaian studi pada Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, benar-benar merontokkan kewibawaan negara dan bangsa.
“Apalagi jika diikuti jalannya persidangan yang ditayangkan secara langsung, banyak hal yang memang mengundang pertanyaan karena terasa begitu janggal,” tukasnya.
“Karena itu enough is enough, jangan lagi ada kasus serupa dalam proses seleksi Presiden di Indonesia selamanya,” pungkas Shohibul. (*)