Oleh: Mujahiddin
Agenda pembangunan berkelanjutan yang menempatkan isu lingkungan dalam pembangunan telah dimulai sejak tahun 1972 melalui Konferensi Stockholm. Melalui Konferensi ini, negara-negara industri memulai pembicaraan dengan negara-negara berkembang tentang industri, pertumbuhan ekonomi, pencemaran lingkungan dan keberlangsungan hidup manusia.
Konferensi ini dilaksanakan setelah adanya desakan dari berbagai pihak atas persoalan krisis lingkungan; tragedi minamata yang terjadi di Jepang pada tahun 1950 menjadi contoh nyata bagaimana krisis lingkungan memberikan dampak yang besar terhadap keberlangsungan hidup manusia. Pemerintah Swedia kemudian berinisiatif untuk menyelenggarakan konferensi ini bekerjasama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mengangkat tema “Still Only One Earth”.
Atas gelaran konfernsi tersebut, terdapat tiga aspek yang dapat dirasakan hingga saat ini yaitu; pertama, ditetapkannya tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Kedua, berdirinya lembaga Nations Environment Programme (UNEP).
Ketiga, mulai dibangunnya kerjasama multilateral terkait isu lingkungan hidup.
Di Indonesia, konferensi Stcokholm ini menjadi dasar ditetapkannya berbagai bentuk regulasi mulai dari Keppres Nomor 16 Tahun 1972 tentang Pembentukan Panitia Perumus dan Rencana Kerja Pemerintah di Bidang Pengembangan Lingkungan Hidup. Penerbitan TAP MPR RI No. IV/MPR/1973 tentang GBHN, arah dan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan. Pendirian Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (MENPPLH) di tahun 1978 serta terbitnya UU Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Pokok-Pokok Perlindungan Lingkungan Hidup.
Pada perjalannya, Konferensi Stockholm terus diperingati dengan melaksanakan pertemuan antar negara setiap 10 tahun sekali. Dipertemuan Tahun 1972, tepatnya di dekade ketiga, diadakan pertemuan di Rio de Janeiro yang pada pertemuan ini sudah mulai membahas prinsip pembangunan berkelanjutan dengan mengedepankan isu climate change and biological diversity. Melalui pertemuan ini mulai disusun perencanaan pembangunan global yang -belakangan -terwujud dalam bentuk Millenium Development Goals (MDGs) yang sudah dilaksanakan dari tahun 2000-2015 dan berlanjut dengan bentuk Sustainable Development Goals (SDGs) yang dilaksanakan dari tahun 2015-2030.