TAJDID.ID~Madina || Sumur di proyek panas bumi (geothermal) yang dikelola PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) kembali mengeluarkan gas diduga H2S (Hidrosulfida).
Sumur yang berada di Wellpad T itu, juga dikabarkan mengeluarkan lumpur panas berbau belerang. Akibatnya 21 orang warga sekitar saat ini dirawat di Rumah Sakit.
Baca juga:
- Insiden Kembali Terulang, 21 Orang Diduga Keracunan Gas dari Sumur Proyek Geothermal di Madina
- DPD IMM Sumut Gelar Diskusi Publik Menyoal PT SMGP
- IMM Sumut Minta Poldasu Menutup Sementara Operasional PT SMGP
Bupati Mandailing Natal Jakfar Sukhairi Nasution mengatakan Pemerintah Daerah sudah menyediakan posko terpadu dan berharap operasi perusahaan dihentikan sementara.
“Untuk sementara kita harapkan perusahaan berhenti beroperasi,” jelas Bupati Sukhairi kepada Tajdid.id melalui telepon seluler Ahad, (24/4/2022).
Lebih jauh Bupati Mandailing Natal menjelaskan, bahwa ia tidak mengetahui hasil tim penyelidikan yang dilakukan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kepolisian Daerah Sumatera Utara, sesuai dengan siaran pers Kementerian ESDM NOMOR: 104.Pers/04/SJI/2022 tanggal 12 Maret 2022 lalu
“Saya belum tahu hasil penyelidikan itu,” bebernya
Masih dalam siaran pers, Penyelidikan internal PT SMGP menyimpulkan bahwa tidak ada kebocoran gas H2S selama pengujian sumur AAE-05 yang saat itu diduga mengakibatkan gangguan kesehatan pada masyarakat di desa Sibanggor Julu.
Saat ini, dilaporkan 21 orang warga sekitar sedang dirawat di Rumah Sakit diduga akibat aktifitas Sumur yang berada di Wellpad T yang mengeluarkan lumpur dan H2S (Hidrosulfida). (*)
Reporter: Zikri A Lubis
Baca juga: