TAJDID.ID || Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzahi menanggapi adanya pihak yang menyayangkan aksi mahasiswa karena Jokowi sudah menyatakan tidak akan menambah masa jabatan.
“Orang lupa bahwa manuver untuk memperpanjang dan 3 periode sudah lama, sementara reaksi baru sekarang. Dalam jeda itu, mahasiswa berkonsolidasi untuk tidak tinggal diam,” kata tulis Fahri Hamzah di laman twitter privadinya @Fahrihamzah , Selasa (12/2).
Kemudian Fahri mengungkapkan ada partai politik tertentu ingin “cuci tangan” dengan mengatakan bahwa sejak awal mereka tidak setuju perpanjangan dan penambahan jabatan presiden 3 periode.
“Tetapi di fraksi MPR mereka semua bersidang merancang amandemen UUD 45 sejak awal,”
“Kita tidak bisa lagi dikelabui oleh komplotan Senayan,” imbuh Fahri Hamzah.
Oleh karena itu, menurut Fahri, mahasiswa tidak bisa disalahkan karena berdemonstrasi kepada pemerintah.
“Karena memang selalu begitu, mahasiswa adalah suara zaman yang selalu datang pada waktunya ketika diperlukan, ibarat lonceng peringatan agar kita berbenah dan introspeksi. Jadi introspeksi saja!,” sebutnya.
Kemudian, terkait adanya kelompok-kelompok lain bersama mahasiswa, Fahri mengatakan memang selalu begitu, karena selama ini memang rakyat mendukung gerakan mahasiswa
“Tugas aparat keamanan adalah menangani oknum yang punya maksud lain sebagai perusuh. Bukan melarang gerakan mahasiswa untuk berdemonstrasi!,” tegasnya.
Kemudian Fahri mengingatkan, belajar dari sejarah segala sesuatunya tidak datang tiba-tiba, selalu ada sebab-akibat, dealektika aksi dan reaksi.
“Marilah selalu kita dudukan perkara dalam sejarah kita bahwa wa segala sesuatu tidak datang tiba-tiba. Bahwa selalu ada sebab / akibat. Bahwa selalu ada dialektika aksi dan reaksi. Dan meski tidak selalu ada udang Dibalik Batu, pengawasan mahasiswa dan rakyat selalu diperlukan!,” jelas Fahri.
Menurut Fahri, sebagai pusat pengawasan lembaga-lembaga negara, senayan sudah lama tidak berfungsi. Bahkan menurutnya mereka yang ada di Senayan justru terlalu sering terlihat bersepakat dan bahkan berkonspirasi.
“Sudah lama Senayan sebagai pusat pengawasan lembaga-lembaga negara tidak berfungsi. mereka terlalu sering nampak bersepakat dan bahkan berkonspirasi, maka jika gerakan masyarakat muncul yang dimotori oleh mahasiswa itu adalah indikasi ketidakpercayaan yang perlu diakui,” tegasnya.
Lantas, jika kemudian jalan-jalan raya ramai oleh demonstrasi, menurut Fahri itu disebabkan ruang-ruang sidang wakil rakyat sepi oleh interupsi dan sibuk menikmati citaras koalisi.
“Sebab selalu begitu, jika Jalan jalan Raya ramai oleh demonstrasi itu karena ruang ruang sidang kalian sepi oleh interupsi. Dan jika rakyat dan mahasiswa bangkit bersatu menyuarakan protes melalui unjukrasa dan demonstrasi itu karena kalian sibuk menikmati citarasa koalisi,” sindirnya.
“Maka jangan pernah menyalahkan mahasiswa karena mereka datang untuk pergi lagi, bukan untuk mengambil alih kursi kekuasaanmu yang sudah tidak ada gunanya!,” pungkas Fahri Hamzah.
Sebab selalu begitu, jika Jalan jalan Raya ramai oleh demonstrasi itu karena ruang ruang sidang kalian sepi oleh interupsi. Dan jika rakyat dan mahasiswa bangkit bersatu menyuarakan protes melalui unjukrasa dan demonstrasi itu karena kalian sibuk menikmati citarasa koalisi.
— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) April 12, 2022
(*)