TAJDID.ID || Pernyataan kontroversial Menteri Agama Fachrul Razi yang mengatakan paham radikalisme masuk masjid-masjid yang ada di lingkungan pemerintahan, BUMN, dan di tengah masyarakat salah satunya lewat “good-looking”, terus mendapat tanggapan publik.
Tidak ketinggalan, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah juga melontarkan tanggapannya.
Fahri menilai, Fachrul Razi miliki masalah dengan pengetahuannya tentang sosial masyarakat Islam di Indonesia secara moderen, di mana saat ini merupakan zamannya orang keren dan good looking.
“Kalau pak menteri tidak suka pemuda rapi ke masjid, mungkin maksudnya supaya yang rapi ke pesta aja dan ke masjid kumal aja,” ujar Fahri dikutip dari wartakota.tribunnews Jakarta, Jumat (4/9/2020).
Seharusnya, kata Fahrii, Fachrul Razi mensyukuri perkembangan Islam sebagai energi peradaban Indonesia. Apalagi sejarah mencatat Islam telah menjadi energi melawan kolonial dan Islam akan menjadi energi bagi masa depan Indonesia yang maju dan berperadaban.
“Dugaan saya menteri agama agak minder jadi orang Islam. Menteri agama tidak paham, bahwa nasib kita bangsa Indonesia adalah menjadi bangsa Muslim terbesar”
“Harusnya itu menjadi dasar bagi kebanggaan kita menghadapi masa depan,” papar mantan wakil ketua DPR itu.
Agar tidak salah dalam menyikapi dan menekan radikalisme di tanah air, Fahri pun meminta Fachrul Razi jadi sosok yang dapat diteladani semua pihak.
“Fungsikan Kementerian Agama menjadi ayah yang dewasa melihat kenakalan anak-anaknya,” ujar Fahri.
BACA JUGA: Menag Fachrul Razi Sebut Radikalisme Masuk Masjid Lewat Anak Good Looking
Sebelumnya, pernyataan Menteri Agama soal radikalisme masuk ke masjid melalui anak muda yang good looking disampaikan dalam webinar bertajuk “Strategi Menangkal Radikalisme pada Aparatur Sipil Negara” di kanal YouTube Kementerian PAN-RB pada Rabu (2/9).
“Caranya masuk mereka gampang; pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arabnya bagus, hafiz (hafal Al-Quran), mereka mulai masuk,” ucap Fachrul. (*)
Halo pak menag waras ??
Murtad aja pak menteri ,,
Lebih gentelmen.