• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Selasa, Juli 1, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Jurnalis Wanita di Tengah Kekuasaan Taliban

M. Yoserizal Saragih by M. Yoserizal Saragih
2021/09/04
in Esai, Internasional, Opini
0
Jurnalis Wanita di Tengah Kekuasaan Taliban
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: M. Yoserizal Saragih

Taliban merupakan kaum santri, yang dicap sebagai gerakan Islamis fundamentalis yang bergiat di Afghanistan dengan akar di negara tetangga Afganistan. Taliban berkuasa resmi di Afghanistan dari 1996 hingga 2001 setelah menggulingkan pemerintahan Mujahiddin yang didukung Amerika Serikat.

Resminya pemerintahan Taliban digulingkan tahun 2001 oleh invasi militer Amerika Serikat. Tapi realitanya kelompok ini sekarang bangkit dan menguasai sebagian besar Afghanistan. Pemerintahan resmi, praktis hanya berkuasa terbatas di ibukota Kabul dan sekitarnya.

Thaliban juga merupakan sebuah gerakan yang mulai menunjukkan eksistensinya di sekitaran tahun 1990-an di beberapa pesantren yang memang beraliran Sunni. Awalnya, Taliban didominasi oleh etnis Pashtun yang berada di Afghanistan Selatan.

Menurut informasi dalam sebuah artikel yang ditulis Felix Kuehn dengan tajuk Taliban History of War and Peace in Afghanistan, diketahui bahwa Taliban semakin kokoh berdiri setelah resmi menjatuhkan ibu kota Afghanistan, Kabul pada tahun 1996. Gerakan ini lantas tambah memantapkan instrumen yang ada, seperti kemampuan berperang, meningkatkan keuangan atau pendapatan dan kemampuan bernegosiasi.

Tidak hanya Kabul, Taliban juga berhasil menjangkau kota-kota lain yang berjarak puluhan kilometer dari Kabul dan membentuk sebuah komite atau departemen. Meskipun kinerja komite itu dinilai amat buruk, namun pembentukan awalnya memang difokuskan untuk kegiatan diplomasi internasional dan memberikan rasa nyaman serta keadilan bagi Taliban itu sendiri.

Pamor Taliban meredup pada 2001, ketika adanya invasi tentara Amerika Serikat (AS) ke Afghanistan. Kekalahan Taliban dari tentara AS ini benar-benar memukul. AS datang dengan segala fasilitas militer yang mumpuni, membuat Taliban kocar-kacir.

Selain itu, Taliban juga mulai kekurangan simpati dari beberapa pendukungnya.Meskipun sudah 20 tahun digulingkan, Taliban tetap menunjukkan eksistensi dan perlawanannya. Hingga akhirnya pada Minggu, 15 Agustus 2021 lalu, Taliban berhasil menduduki istana kepresidenan di Kabul dan menguasainya.

Kembalinya kekuasaan Taliban di Afghanistan dengan waktu singkat setelah selama dua dekade, telah membuat negara tetangga Afghanistan berebut mencari cara untuk menyesuaikan diri dengan pandangan geopolitik yang berubah. Banyak yang sedang dalam gejolak geopolitik saat ini, karena Negara tetangga Afghanistan mencari cara untuk menyesuaikan diri dengan rezim Taliban yang baru muncul.

Presiden Joe Biden pada bulan April lalu memerintahkan Pentagon untuk menarik pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan pada 11 September, yang secara efektif mengakhiri perang terpanjang Amerika. Ketika kehadiran militer Amerika Serikat berkurang, Taliban membuat kemajuan cepat di medan perang meskipun masih kalah jumlah oleh militer Afghanistan. Dalam beberapa pekan terakhir, kelompok tersebut telah merebut kota-kota besar dan ibu kota provinsi sebelum memasuki ibu kota Kabul pada Minggu 22 Agustus 2021 dan menguasai istana presiden.

Berdasarkan dalam beberapa pemberitaan di berbagai media kini Taliban berhasil menguasai Afghanistan pada Agustus 2021. Termasuk media CNBC Indonesia, CNN Indonesia, Compas.com, TV One, dan lain-lainnya. Dalam beberapa pemberitaan di berbagai media tersebut, menucul beberapa spekulasi bahwa adanya kekhawatiran terhadap kekuasaan Thaliban. Seperti yang diungkapkan oleh Leni Winarni turut mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Afghanistan jika pemerintahan dipegang oleh Taliban.

Kekuasaan yang dipegang oleh Talibat saat ini, membuat para jurnalis wanita di Afganistan merasa khawatir karena gerak jurnalis wanita dibatasi, seperti yang dilansir di media Detik News.com menyatakan bahwa Taliban Berkuasa, Jurnalis Wanita Afghanistan Mengaku Dilarang Kerja.

Selain itu media pers CNN Indonesia juga mengatakan bahwa Wartawan Perempuan Kabur Usai Wawancara Jubir Taliban. Di Media TvOneNews juga mengatakan bahwa Taliban Menjadi Ancaman Bagi Perempuan, serta Taliban Juga Ingkar Janji, Sejumlah Jurnalis Wanita Dilarang Kerja.

Seorang Jurnalis wanita Clarissa Ward, menyatakan bahwa kehadirannya di istana keperesidenan sempat membuat suasana tegang, kehadiran saya di sana langsung menciptakan ketegangan, mereka mengatakan kepada saya untuk berdiri di samping karena saya seorang perempuan.

Ward juga mengatakan bahwa kejatuhan pemerintah Afghanistan ini telah menyebabkan perempuan Afghanistan tidak berani untuk keluar rumah. Banyak perempuan Afghanistan mengkhawatirkan hidupnya ketika Taliban berkuasa. Hal ini juga berlaku untuk jurnalis-jurnalis perempuan yang tinggal di Kabul. Mereka takut bahwa Taliban akan melakukan aksi pembalasan terhadap pemberitaan yang ditulis media.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dari itu, penulis ingin mengkaji atau menulis sebuah esai dengan judul “Jurnalis Wanita Di Tengah Kekuasaan Taliban”.

Bersambung ke hal 2

Page 1 of 6
12...6Next
Tags: jurnalisJurnalis WanitaM. Yoserizal SaragihTaliban Afghanistan
Previous Post

Tak Mau Akui Israel, Mahasiswi Yordania Lina Al-Hourani Putuskan Mundur dari Kompetisi Berhadiah 1 Juta Dolar

Next Post

Anggota Dewan Berbaju Baru

Related Posts

Jurnalis di Medan Demo Tolak RUU Penyiaran

21 Mei 2024
157
KKJ Kecam Aksi Pengancaman Jurnalis oleh ‘Pengawal’ Airlangga Hartarto di Kejagung

KKJ Kecam Aksi Pengancaman Jurnalis oleh ‘Pengawal’ Airlangga Hartarto di Kejagung

26 Juli 2023
171

PFI Medan Desak Polisi Terapkan Pasal Berlapis kepada Preman Pengancam dan Penganiaya Jurnalis

1 Maret 2023
159
AJI: Jurnalis Indonesia Belum Aman Bekerja Sepanjang 2022

AJI: Jurnalis Indonesia Belum Aman Bekerja Sepanjang 2022

18 Januari 2023
159

RKUHP: Jurnalis Bisa Dipenjara Jika Siarkan Berita yang Dianggap Bohong

5 Desember 2022
153
PFI Kecam Intimidasi terhadap Jurnalis CNNIndonesia dan Detik.com

PFI Kecam Intimidasi terhadap Jurnalis CNNIndonesia dan Detik.com

16 Juli 2022
135
Next Post
Anggota Dewan Berbaju Baru

Anggota Dewan Berbaju Baru

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In