TAJDID.ID~Jakarta || Ketua Asosiasi Ilmuan Praktisi Hukum Indonesia(Alpha), Azmi Syahputra mengatakan, dengan tertangkapnya artis Nia dan suaminya beberpa hari lalu, menunjukkan siapapun dapat terkena dengan berbagai modus dari para jaringan penjual narkoba.
“Polisi layak diapresiasi atas pengungkapan kasus ini. Namun perlu selanjutnya dari kasua ini polisi harus mengungkap siapa penjual barang narkoba tersebut, sehingga harus tuntas atas masalah ini , dari mana mereka dapatkan barang haram tersebut,” ujar Azmi, Ahad (11/7).
Menurut Azmi, perang melawan narkoba ini adalah perang yang tidak akan pernah berakhirnya. Karena itu, ia menyarankan begitu ditemukan bukti dan fakta bisa dijadikan celah masuk bagi polisi untuk ungkap jaringan semaksimal mungkin.
“Urai dan kejar sampai jaringannya hingga bisa diputus mata rantainya, karena yang dilakukan oleh jaringan bisnis ini sangat merugikan, merusak kemanusiaan, generasi menjadi lemah dan akan berdampak tidak baik bagi siapapun,” katanya.

Dari kasus ini, lanjut Azmi, seharusnya mendorong pemerintah terutama generasi muda harus bersatu untuk terus berperang melawan musuh bernama narkoba.
“Melawan narkoba yang skema peredarannya dikendalikan oleh orang yang sejatinya tidak disangka-sangka menjadi musuh bersama. Jadi kadang kita tidak tahu siapa kawan dan musuh dalam bisnis narkoba,” katanya.
“Ya ..Alasan karena perekonomian dan melipat gandakan uang dalam perputaran bisnis tertinggi serta jumlah penduduk terbesar di dunia, menjadi salah satu faktor yang membuat Indonesia incaran para bandar besar dan pengedar narkoba,” imbuh Azmi.
Karenanya, menurut Azmi kedepan perlu skema inovatif untuk menghadapi perang narkoba ini. Selain upaya penegakan hukum dengan penindakan, langkah pencegahan juga terus dioptimalkan, di antaranya tidak boleh lelah untuk terus membangun kesadaran masyarakat atas bahayanya narkoba melalui penyuluhan ke sekolah-sekolah dan merangkul berbagai komunitas.
“Jangankan mencicip narkoba, untuk mendekati saja tidak boleh dilakukan,” pesannya. (*)