TAJDID.ID-Medan || Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, di era medsos lalu lintas berita, isu, dan pikiran meluas cepat secara masif.
“Benar dan salah, baik dan buruk, serta pantas dan tidak pantas dari informasi yang berkembang sering tidak dicerna dengan seksama,” tulis Haedar di akun twitternya @HaedarNs , Jum’at (6/3)
Lebih lanjut Haedar menuliskan, bahwa orang cenderung mudah percaya serta ingin merespon dan menyebarkan informasi itu secepat kilat minus daya saring.
Ingin selamat dari keburukan medsos? Kata kuncinya kata Haedar adalah tabayyun.
“Mari kita tingkatkan daya kritis dan keseksamaan dalam bermedsos, itulah ciri orang bijak nan cerdas,” himbaunya.
Seperti diketahui belum lama ini, ada pihak yang tidak bertanggungjawab sengaja mengedarkan foto yang dibubuhi tulisan provokatif di media sosial dan ingin mengadudomba Muhammadiyah dan NU.
Teks tulisannya berbunyi : “Himbauan kepada warga NU untuk tidak menyekolahkan anaknya di sekolah Muhammadiyah. Karena Kami kami ingin menjaga kondusifitas dan aset kami. Tolong warga NU tepo seliro dan tahu diri”.
Terkait dengan gambar dan statement yang beredar di media sosial tersebut, Haedar sendiri telah menegaskan bahwa itu hoax dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. (*)
Baca berita terkait: Haedar Nashir Pastikan Foto di Medsos yang Coba Benturkan Muhammadiyah-NU adalah Hoax