• Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan
Sabtu, Januari 16, 2021
TAJDID.ID
Iklan
  • SAJIAN
  • Kejadian
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEDSOS
    • PENGUMUMAN
  • Gagasan
    • OPINI
    • ESAI
    • RESENSI
  • Gerakan
    • MUHAMMADIYAH
      • PTM/A
      • AUM
      • LAZISMU
      • MDMC
      • MCCC
      • MUKTAMAR
    • ‘AISYIYAH
    • ORTOM
      • PM
      • NA
      • IMM
      • IPM
      • HW
      • TS
  • Kajian
    • KEISLAMAN
    • KEBANGSAAN
    • KEMUHAMMADIYAHAN
    • SAINS
    • KESEHATAN
  • Teladan
    • DUNIA
    • NASIONAL
  • Jambangan
    • PUISI
    • CERPEN
  • Renungan
    • SYAHDAN
    • KUTIPAN
  • Tulisan
    • PEDOMAN
    • ULASAN
    • PERCIKAN
    • TILIKAN
  • RINGAN
    • KIAT
    • CELOTEHAN
No Result
View All Result
  • SAJIAN
  • Kejadian
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEDSOS
    • PENGUMUMAN
  • Gagasan
    • OPINI
    • ESAI
    • RESENSI
  • Gerakan
    • MUHAMMADIYAH
      • PTM/A
      • AUM
      • LAZISMU
      • MDMC
      • MCCC
      • MUKTAMAR
    • ‘AISYIYAH
    • ORTOM
      • PM
      • NA
      • IMM
      • IPM
      • HW
      • TS
  • Kajian
    • KEISLAMAN
    • KEBANGSAAN
    • KEMUHAMMADIYAHAN
    • SAINS
    • KESEHATAN
  • Teladan
    • DUNIA
    • NASIONAL
  • Jambangan
    • PUISI
    • CERPEN
  • Renungan
    • SYAHDAN
    • KUTIPAN
  • Tulisan
    • PEDOMAN
    • ULASAN
    • PERCIKAN
    • TILIKAN
  • RINGAN
    • KIAT
    • CELOTEHAN
No Result
View All Result
TAJDID.ID
No Result
View All Result

Bertemu Menkopulhukam, MAHUTAMA Tekankan Pentingnya Moderasi Kehidupan Beragama

Editor 1 by Editor 1
17 Desember 2019
in MUHAMMADIYAH, NASIONAL
0
Bertemu Menkopulhukam, MAHUTAMA Tekankan Pentingnya Moderasi Kehidupan Beragama

Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (MAHUTAMA) bertemu Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan RI .

65
VIEWS
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID-Jakarta || Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (MAHUTAMA) bertemu dengan Menkopolhukam RI Prof. Dr. Mahfud.  Hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum MAHUTAMA Prof. Dr. Aidul FItriciada Azhari, Sekjend Auliya Khasanofa, bersama pengurus lainnya yakni Dr. M. Ilham Hermawan, Dr. Sri Suatmiati, Salis M. Abduh, Ummu Salamah dan Ibnu Hayyan.

Aidul menyampaikan, bahwa Negara Pancasila sebagai dar al-‘ahdi wa al-syahadah. Artinya, negara Indonesia adalah negara Pancasila sebagai hasil konsensus nasional (dar al-‘ahdi) dan tempat pembuktian atau kesaksian (dar al-syahadah) untuk menjadi negeri yang aman dan damai (dar al-salam).

Oleh karena itu, kata Aidul, pengamalan Pancasila harus diarahkan pada penguatan konsensus nasional dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif dan menghindarkan bentuk-bentuk stigmatisasi terhadap salah satu atau sebagian elemen bangsa dengan menggunakan Pancasila.

“Dengan cara demikian, terdapat ruang deliberasi bersama untuk membuktikan kesaksiannya sebagai warga bangsa dalam melaksanakan Pancasila di negeri Indonesia secara aman dan damai,” ujar Aidul, Senin, 16/12/2019.

Baca juga berita terkait: MAHUTAMA Gelar Diskusi Media “Omnibus Law untuk Apa dan Siapa?”

Aidul juga menekankan pentingnya moderasi kehidupan beragama dalam menghadapi kecenderungan konservativisme beragama yang kerap mendorong radikalisme dan ektremisme dalam beragama yang dapat mengancam harmoni sosial bangsa Indonesia yang berwatak majemuk.

“Upaya memoderasi kehidupan beragama harus lebih diutamakan dibandingkan dengan upaya deradikalisasi yang justru akan mengundang resistensi dan semakin meningkatkan radikalisme keagamaan,” tegas Aidul yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Yudisial.

Dalam pertemuan itu, MAHUTAMA menyoroti reformasi yang telah berjalan dua dasawarsa ditandai oleh kecenderungan menguatnya demokrasi prosedural yang mengarah pada terbentuknya oligarki politik yang dapat mengancam masa depan demokrasi di Indonesia.

MAHUTAMA melihat, UUD NRI Tahun 1945 memang memberikan kekuasaan yang besar kepada partai politik untuk membentuk pemerintahan dan menjalankan kekuasaan pemerintahan. Ketentuan ini telah mendorong konsolidasi kekuasaan di kalangan partai politik yang mengarah pada terbentuknya oligarki politik yang sudah barang tentu akan mengasingkan rakyat dalam pengambilan keputusan secara demokratis.

Oleh karena itu, kata Aidul, patut dipertimbangkan untuk memperkuat keterlibatan masyarakat sipil, baik ormas maupun LSM, dalam proses pengambilan keputusan publik. Lebih jauh lagi, Muhammadiyah memandang perlu untuk menghidupkan kembali utusan golongan sebagai cara untuk melembagakan kekuatan masyarakat sipil dalam kehidupan bernegara, termasuk Muhammadiyah dan NU yang merupakan dua ormas terdepan yang terlibat dalam pembentukan Republik Indonesia.

Dukung RUU Omnibus Law

Oleh karena itu, MAHUTAMA mendukung RUU Omnibus Law bidang Cipta Lapangan Kerja dan Perpajakan yang diharapkan dapat mendorong investasi dan meningkatkan industri, perdagangan serta tersedianya kapangan kerja di Indonesia.

Namun demikian, sepatutnya RUU Omnibus Law tidak mengabaikan aspek lingkungan dan tidak mengarah pada sentralisasi pemerintahan di Indonesia.

“Untuk menghindari penguatan sentralisasi itu dan sejalan dengan susunan negara Indonesia sebagai negara kesatuan, maka lebih baik dipertimbangkan penguatan asas dekonsentrasi Pusat terhadap Daerah demi efektivitas dan efisiensi pembangunan,” tukas Aidul yang juga Guru Besar HTN FH Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini.

Prof Mahfud sebagai Menkopolhukam menyambut baik penyampaian dari MAHUTAMA terutama mengenai Pancasila sebagai dar al-ahdi wa al-syahadah yang langsung memperhatikan buku yang diberikan oleh Aidul secara simbolis yang merupakan hasil Muktamar Muhammadiyah di Makassar. Menkopolhukam mengajak MAHUTAMA untuk mengadakan bersama kajian ketatanegaraan seperti pembahasan fiqih demokrasi, HAM, pemilu dan hal yang penting untuk memajukan hukum di Indonesia.

Sekjend MAHUTAMA Auliya Khasanofa yang juga Akademisi FH Universitas Muhammadiyah Tangerang menambahkan berbagai hal yang disampaikan dalam audiensi dengan Menkopolhukam sudah melalui diskusi dan kajian rutin MAHUTAMA di Pimpinan Pusat Muhammadiyah termasuk yang belum lama ini mengenai Omnibus Law. (*)


 

Tags: MahutamaMekopulhukammodersi kehidupan beragama
Previous Post

Soal Radikalisme dan Intoleransi

Next Post

Tempatkan Aceh Ranking Terbawah Indeks Kerukunan Umat Beragama, Pendeta ini Kritik Hasil Survei Kemenag

Related Posts

Sulawesi Barat Diguncang Gempa, Muhammadiyah Kerahkan Sumber Daya

Sulawesi Barat Diguncang Gempa, Muhammadiyah Kerahkan Sumber Daya

15 Januari 2021
38
Berhentikan Ketua KPU Arif Budiman, Pemuda Muhammadiyah Sebut DKPP Gagal Paham

Berhentikan Ketua KPU Arif Budiman, Pemuda Muhammadiyah Sebut DKPP Gagal Paham

15 Januari 2021
224
Lazismu Pekalongan Raih Penghargaan Program Kemanusian Terbaik Nasional 2020

Lazismu Pekalongan Raih Penghargaan Program Kemanusian Terbaik Nasional 2020

14 Januari 2021
22
Kompleksitas Jalinan Antara Muhammadiyah dan Kekuasaan

Kompleksitas Jalinan Antara Muhammadiyah dan Kekuasaan

12 Januari 2021
31
Forum Peduli USU Minta Tuntaskan Dugaan Kasus Plagiarisme

Forum Peduli USU Minta Tuntaskan Dugaan Kasus Plagiarisme

12 Januari 2021
103
MUI Sesalkan Aksi Teror Pembakaran Ponpes Al~Furqon Muhammadiyah Lamongan

MUI Sesalkan Aksi Teror Pembakaran Ponpes Al~Furqon Muhammadiyah Lamongan

11 Januari 2021
766
Next Post
Tempatkan Aceh Ranking Terbawah Indeks Kerukunan Umat Beragama, Pendeta ini Kritik Hasil Survei Kemenag

Tempatkan Aceh Ranking Terbawah Indeks Kerukunan Umat Beragama, Pendeta ini Kritik Hasil Survei Kemenag

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SOROTAN

  • Berhentikan Ketua KPU Arif Budiman, Pemuda Muhammadiyah Sebut DKPP Gagal Paham
    Berhentikan Ketua KPU Arif Budiman, Pemuda Muhammadiyah Sebut DKPP Gagal Paham
  • Gantikan Akhyar, Sekda Jadi Orang Pertama yang Divaksin di Medan
    Gantikan Akhyar, Sekda Jadi Orang Pertama yang Divaksin di Medan
  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail
    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail
  • Mendengarkan Tukang Bongak
    Mendengarkan Tukang Bongak
  • Muhammad Sabri Fiin, Sosok Kader Otentik yang Pantas Memimpin PAN Deli Serdang
    Muhammad Sabri Fiin, Sosok Kader Otentik yang Pantas Memimpin PAN Deli Serdang

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • SAJIAN
  • Kejadian
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEDSOS
    • PENGUMUMAN
  • Gagasan
    • OPINI
    • ESAI
    • RESENSI
  • Gerakan
    • MUHAMMADIYAH
      • PTM/A
      • AUM
      • LAZISMU
      • MDMC
      • MCCC
      • MUKTAMAR
    • ‘AISYIYAH
    • ORTOM
      • PM
      • NA
      • IMM
      • IPM
      • HW
      • TS
  • Kajian
    • KEISLAMAN
    • KEBANGSAAN
    • KEMUHAMMADIYAHAN
    • SAINS
    • KESEHATAN
  • Teladan
    • DUNIA
    • NASIONAL
  • Jambangan
    • PUISI
    • CERPEN
  • Renungan
    • SYAHDAN
    • KUTIPAN
  • Tulisan
    • PEDOMAN
    • ULASAN
    • PERCIKAN
    • TILIKAN
  • RINGAN
    • KIAT
    • CELOTEHAN

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In