Oleh: Shohibul Anshor Siregar
Ada selembar dokumen yang bertuliskan “Saya beri restu kepada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah”. Dokumen itu ditandatangani oleh Presiden Soekarno tanggal 16 Februari 1965.
Saya tidak ikut dalam delegasi ke istana. Djasman Al-Kindi berinisiatif meminta tanda tangan Soekarno. Ia menyodorkan sebuah buku tulis terbuka yang siap dituliskan. Djazman menunduk sehingga tersedia sebuah bidang seperti meja untuk memudahkan bagi Soekarno untuk menuliskan sesuatu di atas buku itu.
“Apa yang akan saya tulis di sini?” tanya Soekarno. Djazman kemudian menyarankan sepenggal kalimat yang naskahnya kemudian tak jarang multitafsir.
Ada orang yang mengatakan bahwa IMM kolaboratif terhadap Seokarno meski banyak orang menuduhnya sudah menyimpang. Terhadap hal ini Djaginduang Dalimunte membantah. Katanya, Soekarno itu adalah Presiden yang secara resmi memerintah dengan legitimasi yang kuat.
Memang peristiwa penandatanganan dokumen kecil itu adalah saat-saat menjelang meletusnya G30S / PKI. Apakah kalian tahu bahwa malam hari sebelum kejadian Jenderal AH Nasution pun ceramah di sebuah forum Pemuda Muhammadiyah dan materi ceramahnya anti PKI?
Apakah kalian tahu bahwa Soekarno itu selalu merasa dirinya sebagai kader Muhammadiyah dan dengan kelakar pernah meminta agar ketika kelak meninggal agar bendera Muhammadiyah diselimutkan ke jasadnya?
Tak pernahkah kalian membaca buku yang terbit pada tahun 1962 berjulul “Makin Lama Makin Tjinta Muhammadijah Setengah Abad” yang meulukiskan bagaimana kedekatan Muhammadiyah dengan Soekarno?”
Di tengah alam penjajahanlah Muhammadiyah berdiri, tetapi ia bekerja untukmengyusirnya meski dalam Anggaran Dasarnya disebut tunduk pada aturan pemerintah, kata Djaginduang Dalimunthe.
Sikap terbaik adalah seperti pepatah Jawa “mikul dhuwur mendhem Jero”. (*)
Baca juga: Djanginduang Dalimunthe, Ashabiqunal-awwalun IMM Sumut yang Sederhana dan Tidak Suka Tonjolkan Diri
Penulis adalah Ketua DPD IMM Sumut Periode 1986-1988, Dosen FISIP UMSU dan KoordinatorUmum Pengembangan Basis Sosial Inisiatif & Swadaya (‘nBASIS)