• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Sabtu, Juli 12, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Jurus Diam Ala Ibnu Sina

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2020/08/03
in Syahdan
0
Jurus Diam Ala Ibnu Sina

Ilustrasi kuda dan keledai. (foto: pixnio)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Syahdan. Pada suatu hari, Ibnu Sina — yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Dunia– melakukan perjalanan dengan menunggangi kuda kesayangannya.

Sampai pada suatu tempat yang dianggap nyaman, ia pun memutuskan berhenti untuk beristirahat. Ia menambatkan kudanya di tempat yang sedikit teduh sembari memberikannya makanan berupa jerami yang dicampur rumput pilihan. Ibnu Sina tahu binatang itu binatang memang selayaknya disayang dan diperlakukan dengan baik, karena ia telah membantu manusi. Karenanya binatang tidak boleh dimusih, apalagi disiksa.

Setelah mengurus kudanya, Ibnu Sina duduk di bawah sebuah pohon rindang tak jauh dari kuda. Ia menyandarkan badannya pada batang pohon itu sambil menikmati bekal yang dibawanya.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba muncul seseorang menunggang keledai. Ia turun dan mengikat keledai berdekatan dengan kuda milik Ibnu Sina. Maksud orang itu supaya keledainya bisa memakan jerami dan rumput pilihan yang dimakan kuda Ibnu Sina.

Usai mengikat keledainya, orang itu duduk di dekat Ibnu Sina. Tidak lama kemudian Ibnu Sina berkata kepada orang itu.

“Kalau dapat, jauhkan keladaimu dari Kudaku, supaya nanti tidak ditendang.”

Mendengar Ibnu Sina bicara, orang itu cuma tersenyum sini sambil menoleh ke kuda dan keledai.

Namun, tiba-tiba terdengar suara; “Plak!!!”. Si keledai ditendang kuda hingga terluka cidera.

Melihat insiden itu, pemilik keledai marah-marah kepada Ibnu Sina dan meminta tanggung jawabnya.

Ibnu Sina diam saja dan tidak memberikan tanggapan. Sampai akhirnya kemudian si pemilik keledai mengajak Ibnu Sina untuk mendatangi hakim untuk menyelesaikan konfilk mereka.

Ibnu Sina tetap diam. Tapi dia menuruti keinginan si pemilik keledai itu untuk menemui Hakim.

Singkat cerita, sampailah mereka di rumah Hakim yang kebetulan tidak begitu jauh dari tempat tersebut.

Masih dengan nada penuh emosi, di depan Hakim pemilik keledai itu meminta agar Ibnu Sina membayar atas cedera luka yang dialami keledainya.

Saat ditanya oleh Hakim pun Ibnu Sina tetap terdiam. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya.

Hakim kemudian berkata kepada si pemilik kelai, “Apakah ia bisu?”

“Tidak, tadi dia bicara padaku,” jawab si pemilik keledai.

Lalu Hakim bertanya lagi, “Apa yang ia katakan padamu?”

“Begini. Tadi dia mengatakan: kalau dapat, jauhkan keladaimu dari kudaku, supaya nanti tidak ditendang,” kata si pemilik keledai.

Setelah mendengar jawaban itu, sang Hakim tersenyum dan berkata kepada Ibnu Sina,

“Anda ternyata sangat cerdas. Cukup dengan diam dan kebenaran terungkap,” kata sang Hakim.

Sambil tersenyum Ibnu Sina berkata kepada Hakim.

“Tidak ada cara lain untuk menghadapi orang bodoh adalah dengan diam. Dan kebenaran akan menunjukkan jalannya sendiri. Itulah kenapa sebabnya kenapa saya memilih diam,”. (*)

Tags: diamibnu sinakeledaikisah islamikisah penuh hikmahkuda
Previous Post

Konflik Apratur Desa, IMM Langkat Minta DPRD Panggil Kepala Desa, Sekcam dan Camat

Next Post

TAJDID.ID Gelar Syukuran Milad ke-1 di Warung Pencerah

Related Posts

Syekh Abdul Qadir al~Jaelani dan Pertanyaan Seorang Pemabuk

Syekh Abdul Qadir al~Jaelani dan Pertanyaan Seorang Pemabuk

6 April 2024
300
Keledai, Harimau dan Singa

Keledai, Harimau dan Singa

8 Januari 2024
463
Beribadah: Kewajiban atau Kegembiraan?

Beribadah: Kewajiban atau Kegembiraan?

5 Agustus 2023
214
Takut kepada Allah

Takut kepada Allah

4 Agustus 2023
211
Anggota Panlih Tanggapi Kekhawatiran Busyro Muqoddas Soal Muktamar Muhammadiyah

Busyro Sebut Para Elite Politik Pengusul Penundaan Pemilu Seperti Keledai yang Tidak Belajar dari Masa Lalu

16 Maret 2022
347
Kisah Sopir Angkot yang Baik Hati

Kisah Sopir Angkot yang Baik Hati

19 April 2021
779
Next Post
TAJDID.ID Gelar Syukuran Milad ke-1 di Warung Pencerah

TAJDID.ID Gelar Syukuran Milad ke-1 di Warung Pencerah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In