• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Selasa, Oktober 14, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

KIPS Pertanyakan Sikap Kenegarawanan Jokowi

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2024/01/25
in Nasional, Pemilu
0
KIPS Pertanyakan Sikap Kenegarawanan Jokowi

Moch  Trias Pahlevi, Koordinator Umum KISP.

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID~Medan || Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) mempertanyakan sikap kenegarawanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pernyataannya yang mengatakan bahwa Presiden dan Menteri boleh berpihak di dalam pemilihan presiden, sepanjang tidak menggunakan fasilitas negara.

KISP juga mengingatkan pernyataan Jokowi tersebut berpotensi terjadinya penyalahgunaaan kekuasaan dalam Pemilu 2024.

“Pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa Presiden dan Menteri boleh kampanye dan berpihak di Pemilu 2024, terkesan tidak bijak. Ini menunjukkan bahwa sikap kenegarawan Presiden Jokowi patut dipertanyakan, karena berpotensi menciderai kualitas pemilu, serta berpotensi mengarahkan kecurangan pemilu yang berdampak pada ketidakpercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu.” ujar Moch  Trias Pahlevi, Kordinator Umum KISP, memlalui keterangan tertulis, Rabu (24/1/2024).

Baca juga:

  • Perludem: Pernyataan Jokowi Berpotensi Jadi Pembenar Kecurangan Pemilu oleh Pejabat dan Aparatur Negara
  • CALS Kritisi Pernyataan Jokowi: Hilangnya Keadaban Politik Presiden

KISP menilai, Presiden Jokowi selaku kepala pemerintahan dan kepala negara pada tanggal 24 Januari 2024 telah memunculkan ucapan yang berpotensi menjadi polemik publik dan berpotensi mengakibatkan pemilu menjadi rawan akan kecurangan yang disebabkan oleh sikap aparat negara.

Pernyataan Presiden Jokowi tersebut disampaikan pada Rabu (24/1), dalam keterangannya di hadapan para pers, Presiden Jokowi menyatakan bahwa seorang Presiden hingga para Menteri boleh Kampanye dan Memihak selama pemilihan umum.

“Yang penting, presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh,” kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pada saat agenda Kementerian Pertahanan RI di hadapan rekan-rekan Pers.

Menurut KIPS, pernyataan Presiden Jokowi itu menjadi polemik di tengah masyarakat dan menjadi perbincangan pada media sosial. Mengingat, saat ini isu netralitas tengah menjadi sorotan masyarakat dan sering digembor-gemborkan. Belakangan, juga banyak tudingan terhadap jajaran Kabinet Presiden Jokowi yang sebagian ada yang terlibat sebagai kandidat dan Tim Sukses pasangan Capres-Cawapres, yang kemudian muncul dugaan adanya pemanfaatan fasilitas negara untuk berkampanye.

Penggiringan Opini

KIPS menilai, pernyataan Presiden Jokowi dapat menjadi penggiring opini untuk ikut aktif kampanye dan berpihak di Pemilu 2024.

“Pernyataan Presiden Jokowi tidak ada yang salah secara aturan, akan tetapi pernyataan ini dapat ditafsirkan sebagai pengiringan opini kepada jajaran kabinet dan seluruh pejabat yang ada di bawahnya untuk terlibat aktif berkampanye dan menunjukan keberpihakan di dalam Pemilu 2024,” kata Edward.

KIPS juga mengkhawatirkan, pernyataan Presiden Jokowi dapat menimbulkan potensi penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan politik tertentu. Ditambah dengan posisi Presiden Jokowi yang memiliki konflik kepentingan langsung dengan kontestasi Pemilu 2024, dimana anak kandungnya, Gibran Rakabuming Raka merupakan Calon Wakil Presiden nomor urut 02.

“Pernyataan Jokowi tersebut dapat berpotensi menciderai kualitas pemilu khususnya pada aspek netralitas aparatur negara. Padahal, netralitas merupakan wujud dari penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan demokratis,” tegasnya.

Seharusnya Jokowi Jadi Negarawan yang Bijak

Merujuk pada peraturan undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 281 ayat (1) berbunyi sebagai berikut:
Kampanye Pemilu yang mengikutsertakan Presiden, Wakil Presiden, Menteri, gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota, dan wakil walikota harus memenuhi ketentuan: (a)Tidak menggunakan fasilitas dalam jabatannya, kecuali fasilitas pengamanan bagi pejabat negara ebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; dan (b) Menjalani cuti di luar tanggungan negara

Pada pasal di atas, kata Edward, memang tidak ada larangan seorang presiden ikut serta dalam Kampanye Pemilu selama mematuhi butir a dan b tersebut. Namun, jika melihat situasi dan kondisi saat ini dimana Presiden Jokowi merupakan seorang ayah kandung dari Cawapres nomer urut 02 yakni Gibran Rakabuming Raka. Situasi dan Kondisi ini menimbulkan konflik kepentingan dalam pengunaan aparatur negara sangat-sangat memungkinkan terjadi dan hal ini dapat memberikan persepsi Masyarakat bahwa pemilu 2024 merupakan pemilu yang kualitas pemilu dipertanyakaan alias buruk.

“Maka ada baiknya seorang Presiden Jokowi menjadi sosok negarawan untuk tidak memunculkan pernyataan yang berpotensi merusak kualitas pemilu,” ujarnya.

Bersambung ke hal 2

Page 1 of 2
12Next
Tags: jokowiKIPSKomite Independen Sadar PemiluPilpres 2024
Previous Post

Perludem: Pernyataan Jokowi Berpotensi Jadi Pembenar Kecurangan Pemilu oleh Pejabat dan Aparatur Negara

Next Post

CALS Kritisi Pernyataan Jokowi: Hilangnya Keadaban Politik Presiden

Related Posts

Masyarakat Sumatera Utara Ingin Langkah Nyata: “Kasus Ijazah Jokowi Harus Jadi Momentum Supremasi Hukum”

Masyarakat Sumatera Utara Ingin Langkah Nyata: “Kasus Ijazah Jokowi Harus Jadi Momentum Supremasi Hukum”

7 Oktober 2025
262
PSI: “Super Terbuka” atau “Silaturahmi Keluarga”?

PSI: “Super Terbuka” atau “Silaturahmi Keluarga”?

22 Juli 2025
117

Pengunduran Diri Airlangga Hartarto

12 Agustus 2024
169
Pengamat: Golkar Akan Terus Tunjukkan Kepasrahan sebagai ‘Dirigen Politik’

Pengamat: Golkar Akan Terus Tunjukkan Kepasrahan sebagai ‘Dirigen Politik’

25 April 2024
204

Ketua Relawan Jarnas ABW Sumut Harapkan Hakim MK Tetapkan Keputusan Terbai

20 April 2024
144
Dr Alpi Sahari: Sistem Due Process Model Menentukan Ketersalahan Jessica Kumala dalam Perkara “Kopi Sianida”

Mahkamah Konstitusi Bukan untuk Menguji Netralitas Polri

3 April 2024
221
Next Post
CALS Kritisi Pernyataan Jokowi: Hilangnya Keadaban Politik Presiden

CALS Kritisi Pernyataan Jokowi: Hilangnya Keadaban Politik Presiden

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In