Secret Admirer
Karya: Sekar Riasti
Pekarangan kusirami temaram
Jauh dari nanar tatapku dalam genang
Pantulan senyummu ku simpan sendiri
Lesung pipitmu diam-diam kupatenkan
Kerling matamu indah,Tuhan
Jauh lebih jenaka dari apa-apa yang ada tuhan,
Binar matamu pantulkan segala suka
Yang juga ikut aku sesapi tanpa tanya
Secuil perasaanku tumbuh subur
Di lumbuk hatiku yang tak terisi siapapun
Kamu hadir dan tawarkan pekarangan
Yang akhirnya kusemai hingga lebur
Tuan, bolehkah aku sekedar mengagumimu?
Bolehkah jika namamu kuselip dalam hatiku?
Atau, bolehkah jika aku berharap kau menghendaki perasaanku?
Namun, ada tiap babak yang kulupakan
Bahwasanya, sekat kasta itu benar adanya
Norma-norma itu tertali tipis membuatku tertahan melangkah
Harusnya kau tau Tuan,bahwa senyummu terbayang dalam tidurku
Lantas harus dengan apa?
kututupi celah rasa itu padamu….
Secercah cahaya dalam kegelapan dapat muncul dari lubang terkecil, begitupun semangat, dapat terpacu karna hal hal yang sederhana,..