TAJDID.ID~Medan || Dato’ Prof. Dr. Mohammad Shatar bin Sabran selaku Ketua Pegawai Eksekutif, Agensi Kelayakan Malaysia (MQA) menjadi narasumber Kuliah Umum bartajuk “Peranan Perguruan Tinggi dalam Membangun di Era Global” yang digelar di Auditorium Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan, Selasa (24/10).
Kuliah umum dibuka langsung oleh Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP, menyampaikan bahwa kehadiran Prof. Shatar tidak terlepas dari hubungan kerja sama yang telah dibangun sejak tahu 2019. Ketua Pegawai Eksekutif itu berperan menjadikan UMSU sebagai perguruan tinggi yang diakui di Malaysia.
“Beliau ini tokoh pendidikan yang tidak asing di Malaysia maupun Indonesia,” ujar Prof. Agussani.
Dia berharap melalui kuliah umum ini, Prof. Shatar dapat memberikan masukan dan berbagi pengalaman di bidang pendidikan kepada mahasiswa dan dosen UMSU.
Prof. Shatar menyampaikan rasa bangga kepada UMSU yang terus melakukan perubahan.
“Setiap kali saya ke sini selalu ada perubahan dan peningkatan dari UMSU. Saya sangat bangga melihat perkembangan UMSU yang begitu baik, cepat dan pantas,” ujar Prof. Shatar.
Prof. Shatar juga mengatakan UMSU berpeluang menjadi perguruan tinggi yang unggul di Indonesia hingga Asia, terlebih telah mendapatkan pengakuan dari QS Star dan MQA Malaysia.
Pada sesi pemaparan, Ketua Pegawai Eksekutif MQA menekankan hal paling penting bagi mahasiwa selama mengenyam pendidikan adalah mengetahui tujuan setelah lulus kuliah.
“Yang terpenting, kamu tau akan mengakhiri perjalanan kamu setelah selesai kuliah di UMSU. Dimana kamu ingin meletakan diri kamu di 5 tahun ke depan,” kata Prof. Shatar.
Menurt kajian yang telah dia dilakukan di luar dan di dalam negara, mahasiswa di era global wajib memiliki kualifikasi pendidikan, tapi hal tersebut bukan lagi indikator utama untuk diterima suatu perusahaan. Lulusan sarjana saat ini, perlu memiliki kemampuan tambahan.
“Sebelum kamu lulus kuliah, kamu harus memiliki setidaknya dua kemampuan Bahasa, pertama bahasa inggris dan kedua kemampuan Arab, Jepang, Korea atau bahasa lainnya,” ujar Prof. Shatar.
Selain kemampuan berbahasa, mahasiswa maupun dosen harus memiliki karakteristik dan performance atau penampilan yang berbeda agar dikenal dan terus diingat.
Prof. Shatar juga mengatakan UMSU berpeluang menjadi perguruan tinggi yang unggul di Indonesia hingga Asia Tenggara, terlebih telah mendapatkan pengakuan dari QS Star dan MQA Malaysia.
Hadir pada kegiatan ini Para Wakil Rektor, BPH UMSU, Pimpinan Fakultas di Lingkungan UMSU, Pendamping Ketua Pegawai Eksekutif Muhammad Hakim bin Muhammad Rajab serta ratusan peserta dari dari FISIP, FAI dan FKIP. (*)