TAJDID.ID || Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) merilis aturan baru mengenai seragam sekolah untuk siswa SD dan SMA. Peraturan Mendikbudristek Nomor 50 tahun 2022 mengenai Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah tersebut membuat ketentuan penggunaan baju adat.
Tentang kebijakan baru Kemdikbudristek tersbut, presenter nasional Feni Rose turut angkat bicara. Melalui akun twiter pribadinya Feni Rose melontarkan sebuah cuitan yang sangat menohok. Ia mempertanyakan apakah Mendikbudristek Nadiem Makarim sudah melakukan riset terkait kebijakan itu.
Feni Rose menilai Nadiem kurang memahami kendala yang dihadapi anak didik di sekolah dan prioritas apa saja yang seharusnya dilakukan untuk mengatasinya.
Ia menegaskan, sebenarnya kendala anak didik di sekolah itu adalah bagaimana mengajarkan nasionalisme, misalnya tentang korupsi itu dosa.
“Mas mentri ini sudah riset blom ya? Kendala anak didik di sekolah itu apa aja .. masih disuruh mikir baju adat.. nasionalisme itu harusnya diajarin : korupsi itu dosa jgn cengengesan kl ketangkep!,” tulis akun @Feni Rose, Selasa (11/10).
Mas mentri ini sudah riset blom ya? Kendala anak didik di sekolah itu apa aja .. masih disuruh mikir baju adat.. nasionalisme itu harusnya diajarin : korupsi itu dosa jgn cengengesan kl ketangkep! https://t.co/AwKqEEDD1R
— Feni Rose (@FeniRose_) October 11, 2022
Terhadap cuitan kritik Feni Rose tersebut, warganet pun turut meramaikan dengan melontarkan berbagai komentar.
“Mas menteri, yang seharusnya ditingkatkan itu kualitas pendidikan bukan hal yg aneh-aneh. Apa nggak malu, Indonesia berada di peringkat ke 130 dari seluruh bangsa-bangsa di dunia dengan tingkat IQ rata-rata hanya 78,” tulis Budi.
“Ditempat saya, waktu karnaval 17-an, anak2 disuruh pakai baju adat. Bnyak wali murid mengeluh tdk mampu beli. Untung pihak skolahnya bijak. Yg mmpu beli silakan, yg gk mampu silakan sewa. Klu beli sm sewa gak mampu, silakan pakai seragam apa saja. Barulah wali muridnya pda tenang,” tulis warga net bernama Tano.
“Saya kok yakin menteri satu ini ga pernah jalan-jalan di pedalaman. Menemui sekolah-sekolah yang rusak, yang jangankan ada internet, lantainya masih tanah, atapnya masih kasut. Belum lagi sekolah-sekolah yang atapnya rusak belum ada perbaikan. Pake sepatu dah bolong-bolong, seragam lusuh dipakai setiap hari,” tulis Dian Gara.
Diketahui, Kemendikbudristek mengklaim pengaturan seragam sekolah terbaru ini bertujuan untuk menanamkan dan menumbuhkan nasionalisme, kebersamaan serta memperkuat persaudaraan di antara siswa. Selain itu, pengaturan ini juga bertujuan meningkatkan kesetaraan antar siswa tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi orang tua atau wali siswa serta meningkatkan disiplin dan tanggung jawab siswa.
Dalam Pasal 3 disebutkan ada tiga jenis seragam sekolah yang digunakan siswa SD hingga SMA yakni pakaian seragam nasional, pakaian seragam pramuka, dan pakaian adat. (*)