TAJDID.ID || Kontroversi Tim Bayangan (shadow organization) yang dibentuk oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim terus mendapat sorotan dari kritik dari banyak pihak.
Salah satu kritik datang dari Pandawa Nusantara yang menilai bahwa kebijakan ini sangat menghamburkan anggaran, apalagi kondisi keuangan negara yang sedang tidak baik-baik saja.
“Seharusnya yang dilakukan oleh Nadiem adalah melatih ASN di lingkungan kementerian nya agar memiliki kemampuan dibidang IT atau memanfatkan SDM dari Lintas kementerian atau lembaga-lembaga negara lainnya bukan malah Memanfaatkan Vendor , seakan-akan Kementerian yang dipimpinnya adalah Perusahaan swasta,” ujar Fahman Habibi, Ketua Bidang pendidikan Pandawa Nusantara, Selasa (27/9).
Baca juga: Prof Abdul Mu’ti Sebut “Tim Bayangan” Nadiem Inefisensi dan Berpotensi Kolusi
Oleh karena itu Pandawa Nusantara ikut meminta BPK melakukan Audit terhadap anggaran Kementerian ini secara menyeluruh sebagai mana yang disuarakan oleh masyarakat.
“Dan jika ada penyalahgunaan maka sudah selayaknya Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) turun Tangan melakukan pemeriksaan sesuai aturan yang berlaku,” tegas Fahman Habibi.
Pandawa Nusantara juga Meminta Presiden Jokowi melakukan evaluasi terhadap seluruh kebijakan Nadiem, jika tidak berdampak pada kemajuan dan kwalitas pendidikan yang meningkat secara menyeluruh, maka Sudah waktunya Presiden Mengganti Mendikbud Ristek Kepada orang yang sesuai dengan bidangnya.
Diketahui, beberapa hari yang lalu dalam alam agenda United Nations Transforming Education Summit di markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Mendikbud Ristek Nadiem Makarim telah memaparkan telah membentuk ‘shadow organization’ yang berjumlah 400 orang yang bergerak dibidang TI untuk mendesain produk kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek . 400 orang dari GovTech Edu itu dibayar dengan anggaran Kemendikbudristek. (*)