TAJDID.ID || Panglima Komando Utama KOPATREV (Komando Patriot Revolusi) Petrodes Mega Keliduan mengungkapkan mengapa dia begitu geram terhadap Ruhut Sitompul sehingga kemudian melaporkannya atas dugaan rasisme.
Melalui laman twitter pribadinya @MegaPKeliduan, ia menuturkan alasan kegeramannya tersebut, dimana karena beberapa hari yang lalu ia baru saja pulang mendampingi Panglima Komando Pimpinan Tertinggi KOPATREV, Arvindo Noviar, berbicara kepada Rakyat Papua di Biak untuk menguatkan semangat kebhinekaan.
Namu ia sangat kecewa karena Ruhut Sitompul kemudian merusak kembali kebhinekaan yang mereka bangkitkan.
“Mengapa saya begitu geram, karena beberapa hari yang lalu saya baru saja pulang mendampingi Panglima Komando Pimpinan Tertinggi KOPATREV, Bung @arvindonoviar bicara kepada Rakyat Papua di Biak, eh @ruhutsitompul merusak kembali kebhinekaan yang kami bangkitkan.” ujar Petrodes Mega Keliduan sembari memosting sebuah video.
Mengapa saya begitu geram, karena beberapa hari yang lalu saya baru saja pulang mendampingi Panglima Komando Pimpinan Tertinggi KOPATREV, Bung @arvindonoviar bicara kepada Rakyat Papua di Biak, eh @ruhutsitompul merusak kembali kebhinekaan yang kami bangkitkan.
Tonton saja ! pic.twitter.com/GwSQ7zF9tI
— Petrodes Mega Keliduan (@MegaPKeliduan) May 13, 2022
Baca juga:
- Posting Anies Pakai Baju Adat Suku Dani Papua, Ruhut Sitompul Dipolisikan
- Panglima KOPATREV: Bilang sama Dirjen Kominfo itu, ini Bukan Urusan Hoaks!
Tak ada urusan sama Anies dan Jokowi
Ketika ada yang mempertanyakan jika meme seperti Anies tersebut dianggap pelecehan dan harus diproses hukum, maka ada ribuan meme serupa yg melecehkan Presiden Jokowi.
Dengan lugas Petrodes Mega Keliduan menjawab, bahwa apa yang dipersoalkannya tidak ada urusan dengan Anies Baswedan, Jokowi dan lain-lainya.
“Tidak ada urusan dengan anies, jokowi dll. Ini urusan kesakralan adat kami!. Terlalu panjang sejarah rasisme yang kami dapatkan. Tidak akan ada lagi. Saya Pangkotama Kopatrev tidak akan membiarkan!,” tegasnya.
Tidak ada urusan dengan anies, jokowi dll. Ini urusan kesakralan adat kami!. Terlalu panjang sejarah rasisme yang kami dapatkan. Tidak akan ada lagi. Saya Pangkotama Kopatrev tidak akan membiarkan!. https://t.co/H6lCOEyu0r
— Petrodes Mega Keliduan (@MegaPKeliduan) May 13, 2022