Tonil
Karya: Anggalih Bayu Muh Kamim
Garunya ikut termenung…. Meratapi tuannya
Peluhnya membendung…. Menghadapi kelakarnya
Geleng…. Geleng…. Angguk…. Angguk….
Weleh…. Weleh…. Si tuan sering disebut
Bengong…. Bingung…. Terduduk…. Menunduk….
Terkekeh…. Terkekeh…. Yang kuasa minta panennya dikebut
Esoknya, lain cerita…… beda derita….
Yang kuasa ngomel, katanya yang masih hijau enggan peganggaru
Si tuan meringis, bilangnya biarkan darah dagingnya pilih hal baru
Harusnya, baca…… mengerti warta…..
Yang kuasa minim sarapan angka, mainnya sekadar sejengkal kaki
Si tuan menangis, celotehnya yang di atas tak tahu dan kurang budi
Yang kuasa minta yang masih hijau mau peganggaru,
Si tuan meronta, hidup di ladang bukan tuk buru-buru
Ah…………..maunya asal jadi……
Heh………… mintanya asal terpenuhi…..
Kaum tani dijadikan sapiperah produksi
Asal bunyi tak mau mengerti mereka hidup dari berserah diri
Yang kuasa petantang… petenteng…. Yang masih hijau ditunjuki
Yang kuasa menantang… Yang masih hijau diminta mengebut
Si tuan membangkang…..membenteng…. Kaum tani meratapi
Si tuan menendang…..darah dagingnya tak mau karena miskin akut