Adakah yang Mampu Menahan Gigil dalam Deras Hujan untuk Berlari Maju?
Karya: Riska Widiana
langit kelabu
keraguan melaju
kelopak-kelopak bunga perlahan gugur
membuka kuntum dengan hati-hati
Jatuh setetes hujan
hendak membasahi jantungnya
ia memilih menutup kembali
sebab, bila telah terlanjur kuyup
adakah gigil tanpa dingin?
kendaraan melaju dan aku ragu
apakah yang berangkat pagi
akan kembali pulang petang?
atau memilih bernaung di tempat lebih teduh
menikmati panorama kota, sejenak
jam terbanting di batas senja
waktu berkejaran dan malam menutup jubah hitam
hingga terang hilang, kau kepalang
bila hujan turun
adakah yang tabah melawan hujan, gigil dan dingin?
menuju sepasang mata layu
menanti matahari
juga ragu-ragu menangkup kepastian dalam peluk
adakah yang bisa menembus angin kencang?
meski tubuh berlari dari hujan
adakah sebuah rumah mendekap
sebuah tangan mampu membanting keras keraguan
agar pecah, dan kita berlari maju
adakah?
2022