TAJDID.ID || Sebagai protes terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di China, sejumlah negara memastikan tidak akan mengirimkan atletnya pada perhelatan Olimpiade Musim Dingin di Beijing, China, yang dimulai pada 4 Februari 2022.
Dikabarkan, bentuk kejahatan kemanusiaan di China itu terkait jutaan muslim Uighur yang telah ditahan di kamp-kamp penahanan massal.
Sejumlah negara yang sudah memastikan memboikot ajang ini, diantaranya Amerika Serikat (AS), Jerman, Australia, Kanada, Denmark, Inggris, Jepang, dan beberapa negara lainnya.
Bagaimana dengan Indonesia?
Lantas, bagaimana dengan Indonesia yang sejatinya mendapat undangan di event empat tahunan itu? Apakah, akan tetap mengirimkan atletnya, itu yang masih belum diketahui Hingga berita ini diturunkan.
Dikutip dari laman sindonews, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali belum memberikan keterangan. Begitu juga, apakah akan mengirimkan lagi kontingen seperti pada 2018 di Korea Selatan, juga belum ada tanggapan.
Menanggapi polemik ini, Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda turut angkat bicara. Dia menegaskan terkait Olimpiade Musim Dingin di China, sebaiknya event olahraga jangan terlalu didominasi kepentingan politik tertentu.
“Terkait dengan isi boikot Olimpiade Musim Dingin di China oleh beberapa negara, saya kira semestinya ruang diplomasi politiknya perlu di dorong termasuk pemerintah China, agar penyenggaraan olahraga jangan terlalu didominasi oleh kepentingan politik tertentu,” ujarnya.

Syaiful menyatakan belum bisa memastikan apakah Indonesia akan mengirimkan atlitnya ke China. Sebab, masih harus menunggu kondfirmasi dulu dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
“Tapi, mungkin nanti dikonfirmasi lagi dengan teman-teman di KOI, apakah mengirimkan atlet atau tidak ke acara tersebut,” ujar.
Ia juga menambahkan sebaiknya perlu dicari titik temu terkait diplomasi politik pelaksanaan acara itu. Ini agar pelaksanaannya berjalan lancar dan tidak memengaruhi hubungan diplomatik. Terlebih, aksi boikot oleh sejumlah negara ini memicu kemarahan Beijing yang langsung mengancam melakukan “tindakan balasan yang tegas”.
Diketahui, China memperingatkan negara-negara Barat bahwa mereka akan membayar mahal jika melakukan boikot diplomatik Olimpiade di Beijing 2022. Hal ini ditegaskan langsung oleh juru bicara kementerian luar negeri, Wang Wenbin.
“Penggunaan ajang Olimpiade oleh AS, Australia, Inggris, dan Kanada itu untuk manipulasi politik tidak populer dan mengasingkan diri. Mereka pasti akan membayar harga untuk kesalahan mereka,” ujarnya. (*)