TAJDID.ID~Medan || Mahasiswa Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Sumatera Utara melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan kota Medan, kamis (30/09/2021). Maki menduga ada praktik jual beli jabatan kepala sekolah yang dilakukan oknum di Dinas Pendidikan Kota Medan.
Nanda Rizki selaku Koorda MAKI Sumut dalam orasinya menyampaikan Pemerintah Daerah salah satu central dalam mendongkrak perkembangan generasi dan ekonomi.
Dikatakannya, tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting bagi daerah untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Karena itu, Dinas Pendidikan memegang peranan yang sangat penting didalam meningkatkan sumber daya manusia.
“Namun, hal itu berbanding terbalik di pemerintahan kota Medan,” ujar Nanda, Jum’at (1/10).
“Nama pendidikan telah dicederai oleh beberapa oknum di Dinas Pendidikan kota Medan. Hal ini kami katakan berdasarkan temuan dan informasi bahwa adanya dugaan pungli (pungutan liar) atas jual beli jabatan kepala sekolah di Dinas Pendidikan Kota Medan,” terang Nanda Rizky
Lanjut Nanda Rizky, dugaan jual beli jabatan itu bermula dari pengangkatan dan penonaktifan beberapa kepala sekolah SDN dan SMPN,
“Tidak lain kami duga aktornya salah satu oknum di Dinas Pendidikan kota Medan,” tukasnya.
“Penonaktifan kepala sekolah SDN dan SMPN kemudian mengangkat PLH dengan jumlah 138 kepsek. Kami juga menduga adanya praktik suap terhadap pengangkatan PLH Kepala sekolah tersebut, hal itu dilakukan seorang kabid untuk memilih calon PLH Kepsek,” imbuhnya.
Setelah setengah jam berorasi, aksi mereka tidak ada yang menanggapi, hal itu sangat membuat kecewa para aktivis MAKI Sumut.
“Kami benar-benar kecewa padahal ini dinas pendidikan pastinya orang-orang yang berpendidikan disini namun tak ada seorang pun yang mencerminkan seperti orang yang berpendikan,” kata Rizky.
“Kami juga menyangkan ketika melihat seorang ASN perempuan berteriak-teriak tidak jelas dan marah-marah kepada kami yang tidak lain kami duga salah satu oknum yang terlibat dalam kasus ini,” pungkas Nanda Rizky
Sebelum meninggalkan kantor Dinas Pendidikan kota Medan, Nanda Rizky selaku Koorda MAKI Sumut sempat mengajukan tantangan.
“Kalau kalian tidak bersalah mari tanggapi. Diskusi kita disini. Kalau kalian tak menanggapi seperti ini berati dugaan yang kami sampaikan ini benar. Ingat kami tidak diam sampai disini saja. Kami akan kembali lagi di hari Senin dengan masa yang lebih banyak diri sini,” tegasnya. (*)