Peran Jurnalistik Islam di Tengah PPKM Covid-19
Jurnalistik Islam yang dibahas dalam artikel ini memiliki peran amat penting dalam PPKM pandemi Covid-19. Mulai dari tahap meliput, merangkum dan menyimpulkan berita melalui proses observasi secara langsung dengan nara sumber hingga diseminasi informasi (laporan-laporan yang mencerahkan), edukasi kepada masyarakat, hingga perang melawan berita hoaks seputar pandemiCovid-19.
Jurnalitik yang menjadi garda depan tidak surut nyali mencari aneka berita di tengah pandemi Covid-19. Jurnalistik menjalankan fungsinya dalam menyebarkan perkembangan terkait Covid-19 selama PPKM kepada masyarakat secara profesional dan bertanggung jawab mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik.
Para jurnalis Islam diharapkan untuk menyampaikan, serta mengajak masyarakat untuk bergerak bersama melawan Covid-19selama PPKM.
Di samping itu, ikut memberi stimulan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lengah terhadap penyebaran Virus Corona. Berhubung dampak yang ditimbulkan wabah Covid-19, banyak manusia yang harus kehilangan nyawa dan perekonomian juga terpengaruh akibat PPKM Covid-19 ini, sehingga muncul ketakutan atau kepanikan warga hampir di setiap daerah di Indonesia. Covid-19 menjadi perbincangan sangat di madia pasca diterapkannya PPKM darurat hingga PPKM level 4.
Oleh karena itu, para Jurnalistik Islam juga diharapkan terus-menerus mensugesti public melalui informasi yang mencerdaskan. Menghimbau warga senantiasa menjaga pikiran positif, bertindak positif dan bersikap positif, membantu public memberi jalan keluar dari PPKM Covid-19 yang menyulitkan masyarakat. Sehingga dengan adanya peran jurnalistik Islam mampu membantu masyarakat dalam menafsirkan narasinarasi yang membingungkan masyarakat seperti pemberlakukan PPKM Covid-19 saat ini.
Peran jurnalistik Islam termasuk ujung tombak dalam peliputan dan pelaporan berita. Jurnalistik Islam yang merupakan bagian dari tim pemberitaan yang paling mengetahui apa yang terjadi di lapangan seputar Covid-19 selama PPKM.
Selain itu, jurnalistik Islam juga harus mampu menghidupkan suasana pemberitaan dengan menyejukkan publik. Adanya pemberitaan tersebut menjadi salah satu upaya membangun optimisme kepada masyarakat. Sekaligus, memberi informasi untuk tidak menyepelekan virus corona saat ini.
Dalam perspektif Islam, ada empat pelajaran penting selama berlangsungnya PPKM Covid-19. Dari momok menakutkan masyarakat bisa mengambil empat pelajaran penting.
- Stabilitas dan kondusivitas nasional menjadi penting untuk menjamin berhasilnya pelaksanaan normal baru.
- Semua komponen bangsa berperan aktif dan persatuan warga ini bisa melampaui keterbatasan apa pun. Kesabaran, solidaritas, dan optimisme penting untuk dipelihara.
- Pengendalian virus adalah bertindak cepat sebelum penularan meluas di komunitas
- Masyarakat harus rutin mengikuti perkembangan informasi tentang virus Covid-19.
Jika segala tahapan ternyata belum maksimal membuahkan hasil yang baik, dibutuhkan sebuah kerendahhatian dari seluruh elemen masyarakat untuk menyerahkan penanganan pandemi Covid-19 kepada pihak-pihak yang memiliki otoritas terkait seperti WHO, Kemenkes dan pemerintah (via Satgas Pencegahan Covid-19). Sebab, Indonesia kini sedang bergulat dalam menaklukkan virus corona.
Terkait dengan teori peran jurnalis Islam sangat berpengaruh pada suatu pemberitaan untuk meyakinkan masyarakat, Karena masyarakat sangat membutuhkan informasi mengenai perkembangan suatu yang terjadi, maupun belum, serta akan terjadi.
Seperti kita ketahui bahwa dibebagai media hampir rata-rata memperbincangkan tentang PPKM Covid-19 yang sebagian masyarakat masih memberikan respon negatif, maka untuk itu, peran jurnalistik Islam sebagai menyampaikan pesan atau berita kepada publik sangatlah penting.
Jadi, peran jurnalis Islam dalam dunia jurnalistik dapat disaksikan pada karakter serta misi sentral yang akan dituju yakni amar ma’ruf nahi munkar. Artinya ciri khas jurnalis Islam adalah menyebarluaskan informasi tentang perintah dan larangan Allah SWT. Ia berpesan memberikan (message) dan berusaha keras untuk mempengaruhi komunikan (khalayak), agar dapat berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Adapun peran jurnalistik Islam di tengah PPKM Covid-19 saat ini adalah sebagai berikut:
- Jurnalistik harus kritis terhadap lingkungan luar dan sanggup menyaring informasi dari Barat yang kadang menanam bias kejahatan terhadap Islam.
- Jurnalistik Islam harus mampu menjadi penerjemah dan frontier spirit bagi pembaharuan dan gagasan-gagasan kreatif kontemporer. Di sini Islam perlu diorientasikan kedepan agar sanggup berbicara mengenai berbagai problem sosial dewasa ini dan nanti.
- Jurnalistik Islam hendaknya sanggup melakukan proses sosialisasi sebagai upaya untuk memelihara dan mengembangkan khazanah intelektual Islam.
- Jurnalistik Islam harus sanggup mempersatukan kelompok-kelompok umat sambil memberikan kesiapan untuk bersikap terbuka bagi perbedaan paham.