• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Selasa, Juli 1, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Amerika Kembalikan 17.000 Artefak Kuno Milik Irak yang Dijarah Selama Invasi 2003

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2021/08/02
in Internasional
0
Amerika Kembalikan 17.000 Artefak Kuno Milik Irak yang Dijarah Selama Invasi 2003

Epic Gilgamesh, salahsatu bagian artefak kuno yang dijarah dari Irak selama masa invasi AS sejak 2003. (net)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID || Amerika Serikat, pada hari Rabu (28/07), mengumumkan akan mengembalikan 17.000 artefak arkeologi ke Irak. Benda-benda kuno yang dirampas saat AS menginvasi Irak tersebut diantaranya ada yang berusia sekitar 4.000 tahun dan berasal dari periode Sumeria.

Kemudian, artefak kuno ini pada hari Kamis (29/07) telah dikembalikan ke Irak dengan pesawat yang juga menerbangkan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi, yang saat itu berada di Washington DC untuk bertemu Presiden AS Joe Biden.

Baca Juga: Pemerintah Didesak Ambil Kembali Naskah-naskah Kuno Milik Indonesia yang Disimpan di Eropa

Menteri Kebudayaan Irak Hassan Nazim mengatakan restitusi itu sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Ini adalah pengembalian barang antik terbesar ke Irak. Ini bisa terjadi sebagai hasil dari upaya diplomasi selama berbulan-bulan oleh otoritas Irak lewat kedutaan mereka di Washington,” ungkap Nazim kepda DW.

Pada tahun 2018, pemerintah Inggris mengembalikan benda-benda kuno serupa yang dijarah setelah invasi Amerika.

 

Dijarah Semasa Invasi AS

Arkeolog dan profesor antropologi di Universitas Stony Brook di New York, Elizabeth Stone, mengungkapkan, sebagian besar artefak itu dijarah dari Museum Irak di Baghdad selama invasi AS

Profesor Stone telah menjadi bagian dari berbagai ekspedisi arkeologi ke Irak, termasuk ekspedisi yang terkenal pada tahun 2012, di mana ia dan timnya menggali di dekat situs Ur, yang disebut-sebut sebagai kampung halaman Nabi Ibrahim.

Menurut Stone, benda-benda ini dibawa keluar dari Irak lewat perdagangan ilegal barang antik. Beberapa benda antik telah disita oleh petugas bea cukai, tetapi banyak juga yang lolos dan dibeli oleh Cornell University dan Hobby Lobby yakni jaringan toko yang menjual barang seni dan kerajinan, ujar Elizabeth Stone.

Hobby Lobby baru-baru ini jadi berita setelah terungkap bahwa jejaring bisnis benda seni itu mendapatkan sebuah tablet langka dengan ukiran dalam tulisan paku, bertuliskan sebagian dari cerita Epik Gilgamesh yang melegenda. Benda itu dibeli untuk dipajang di Museum of the Bible di Washington DC. Museum ini sendiri didanai oleh keluarga David Green, pendiri Hobby Lobby.

Pada 27 Juli, pengadilan New York memerintahkan penyitaan benda tersebut, yang dilaporkan dibeli oleh seorang pedagang barang antik Amerika dari keluarga seorang pedagang koin di London, kata Departemen Kehakiman AS dalam sebuah pernyataan.

Diinformasikan, penjual barang antik dan seorang ahli tulisan paku dari AS mengirimkan lempengan tablet ini ke Amerika Serikat melalui pos internasional tanpa menyatakan isinya, sebagaimana yang dipersyaratkan. Setelah tablet diimpor dan dibersihkan, para ahli tulisan paku mengenalinya sebagai bagian dari Epik Gilgamesh. Tablet itu berukuran sekitar 15 x 12 sentimeter dan ditulis dalam bahasa Akkadia.

Epik Gilgamesh
Wiracarita Gilgamesh atau Epik Gilgamesh adalah rangkaian puisi epik dari zaman Sumeria kuno yang dianggap sebagai salah satu karya sastra tertua di dunia. Epic Gilgamesh dan beberapa ribu objek antik lainnya termasuk dalam benda artefak arkeologi penting terbesar yang dicuri dari Irak setelah invasi pimpinan AS tahun 2003.

Penggalian ilegal, pencurian, dan penyelundupan artefak sejarah merupakan masalah yang terus berlanjut terutama di Irak dan Suriah. Para pedagang pasar gelap, penyelundup, dan anggota ISIS memanfaatkan situasi kacau di wilayah ini untuk dengan mudah menemukan barang antik dan menjualnya ke luar negeri.

 

Irak Pulihkan Lembaga Arkeologi

Para arkeolog di Irak seperti Qader senang bahwa upaya untuk mengembalikan harta karun tersebut telah membuahkan hasil. “Kontak Irak dengan pihak Amerika memperjelas bahwa barang antik yang diselundupkan berada di tangan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika yang aman,” kata Qader.

Pejabat kedutaan telah berkomunikasi selama bertahun-tahun untuk memulihkan potongan-potongan artefak ini dan “akhirnya ini menjadi kenyataan,” tambah Qader.

Dia berharap seluruh dunia juga akan turun tangan dan membantu memulihkan artefak lain yang hilang. Sementara itu, para arkeolog dan rekan-rekannya di Irak saat ini sibuk meletakkan dasar-dasar untuk membangun kembali lembaga arkeologi yang rusak setelah perang dan konflik selama bertahun-tahun.

Bersama dengan organisasi AS seperti Smithsonian Institution dan University of Delaware, Qader yang juga adalah direktur Institut Konservasi Barang Antik dan Benda Warisan Irak, melatih para profesional muda dan mendidik masyarakat tentang arkeologi.

“Salah satu tujuan penting dari programnya adalah memulihkan kepercayaan diri pada komunitas Museum Irak dan para arkeolog profesional dengan membangun dan memperkuat kembali program konservasi nasional untuk warisan budaya,” Katanya. (*)

Tags: Artefak IrakAS
Previous Post

Imam Besar Al-Azhar: Islam Melarang Perdagangan Manusia

Next Post

Wakil Rektor II UMSU: Pendidikan Karakter Penting untuk Meneguhkan Nasionalisme di Era Digital

Related Posts

Kemunduran HAM di Bawah Pemerintahan Biden

4 Juni 2024
220
AS Sebut OBOR adalah Modus China Meletakkan Militernya di Negara Lain

AS Sebut OBOR adalah Modus China Meletakkan Militernya di Negara Lain

2 September 2020
490
Next Post
Wakil Rektor II UMSU: Pendidikan Karakter Penting untuk Meneguhkan Nasionalisme di Era Digital

Wakil Rektor II UMSU: Pendidikan Karakter Penting untuk Meneguhkan Nasionalisme di Era Digital

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In