TAJDID.ID || Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menanggapi pernyataan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang menyatakan Busyro Muqoddas (salah-satu Ketua PP Muhammadiyah) berotak sungsang. Menurut Anwar, Ngabalin sebagai ‘pihak Istana’ telah merusak citra Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Menurut saya, Ngabalin lebih banyak merusak citra Jokowi daripada memperbaiki citra Jokowi. Lebih banyak masfadah (kerusakan). Jokowi menjadi terkesan antikritik, padahal Jokowi menyatakan dirinya terbuka terhadap kritik,” ujarAnwar Abbas, dikutip dari detik.com, Kamis (13/5).
Anwar menyarankan agar Jokowi mencari orang yang lebih tenang ketimbang Ngabalin, orang dengan pilihan diksi yang baik, sehingga Jokowi tidak dirugikan.
Anwar Abbas sendiri mengaku pernah pula dinilai Ngabalin dengan diksi yang sama dengan yang dipakai Ngabalin utnuk menilai Busyro.
“Saya juga pernah dikatakan Ngabalin sebagai Pak Tua yang pikirannya sungsang. Kalau saya sih nggak marah. Pak Busryo saya rasa juga nggak marah. Bagi Muhammadiyah, yang penting negara ini berjalan dengan baik,” kata Anwar.

Soal diksi ‘otak sungsang’ yang digunakan Ngabalin untuk menilai Busyro, Anwar sangat menyesalkannya. Dia tidak setuju dengan penilaian itu, soalnya otak Busyro terbukti jempolan.
“Buktinya, dia (Busyro) pernah lolos fit and proper test Komisi III DPR dan menjadi Pimpinan KPK. Saya melihat pernyataan Pak Busryo substantif dan ideologis, sementara pernyataan Pak Ngabalin politis,” ungkapnya.
Menurut Anwar, Busyro menilai KPK berdasarkan intuisinya yang sudah terlatih. Busyro tidak punya tendensi politik praktis, kecuali ideologi amar makruf nahi mungkar Muhammadiyah.
Baca Juga:
- Abdul Hakim Siagian Desak Moeldoko dan Jokowi Pecat Ngabalin
- Busyro Muqoddas: Riwayat KPK Tamat di Tangan Presiden Jokowi
- Busyro Muqoddas: LBH Muhammadiyah Siap Bantu 75 Pegawai KPK yang Dinonaktifkan
- Ferry Koto: Problem Terbesar Pemerintahan Jokowi adalah Soal Komunikasi Politik
Jadi, kata Anwar, bila Ngabalin menilai Busyro merugikan Muhammadiyah dan tidak cocok memimpin Muhammadiyah, sebaliknya, Anwar tidak ragu dengan kapasitas Busyro.
“Bagi saya, Busyro ini kader Muhammadiyah, Muhammadiyah dari kecil, mantan ketua Umum IPM, sangat paham Muhammadiyah,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, bahwa Tenaga Ahli KSPAli Mochtar Ngabalin, menyatakan Busyro Muqoddas berotak sungsang, karena menilai KPK tamat di tangan Presiden Jokowi.
Ngabalin tidak setuju dengan pernyataan Busyro yang merupakan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM dan pernah menjabat sebagai Ketua KPK.
“Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan umat yang kuat dan berwibawa, kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice seperti ini,” tulis Ngabalin.
Reaksi Ngabalin atas pernyataan Busyro disampaikannya lewat akun Instagram bercentang birunya, Kamis (13/5/2021).
“Cocoknya Mas Busyro membuat LSM antikorupsi atau masuk parpol sekalian. Rasanya Anda tidak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah,” tulis Ngabalin. (*)