Kemudian, yang istimewa dari al-Qur’an adalah bahwa pengarangnya adalah Sang Maha Pencipta dan Pemelihara alam semesta serta kehidupan di dalamnya. Selain itu Allah SWT bersumpah bahwa Dia akan menjaga keutuhan dan keasliannya sampai akhir.
Oleh karena itu, segala sesuatu dalam al-Qur’an adalah akurat, dapat dipercaya, tidak dapat disangkal dan normatif.
Dan sebab itu pula, dimensi historis adalah salah satu dari banyak dimensi Al-Qur’an sebagai keajaiban permanen.
Misalnya, dalam berbagai konteks dan dengan tingkat perhatian yang beragam, Al Quran berbicara tentang penciptaan alam semesta dan kehidupan, penciptaan manusia, permulaan dan episode awal misi kedurhakaan manusia di bumi, berbagai Nabi dan kitab sucinya. misi, berbagai negara dan keberhasilan serta kegagalan peradaban mereka, dan lain sebagainya.
Al-Qur’an juga membuktikan dan melestarikan beberapa bagian terpenting dari misi Nabi Muhammad, yang ditakdirkan untuk selamanya mengubah arah sejarah dan peradaban manusia.
Al-Qur’an begitu sering mengalihkan perhatiannya pada fakta luar biasa dan detail terkecil. Kadang-kadang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa dia tidak ada untuk menyaksikan peristiwa sejarah, dan dia maupun kaumnya tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu, yang menyiratkan bahwa wahyu ilahi adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang dimaksud. .
Menurut Al-Qur’an, sejarah adalah ringkasan dari tanda-tanda, pelajaran, peringatan dan persetujuan yang tak terbatas. Sejarah adalah sebuah buku, bisa dikatakan, untuk dibaca dan sebuah “sekolah” untuk “dihadiri”. Musuh terbesar Islam, dapat disimpulkan, adalah mitos, pemalsuan, legenda dan takhayul, yaitu ketidakbenaran. (Bersambung ke hal 3)