• Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan
Jumat, Juni 13, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Ketika Kekuasaan Mengalami Kepanikan

Imam Shamsi Ali by Imam Shamsi Ali
2020/10/07
in Internasional, Nasional, Opini
0
Imam Shamsi Ali Bongkar Isi Orasi Pendeta Oscar Surjadi

Imam Shamsi Ali.

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Imam Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation, Diaspora Indonesia di Kota New York AS


Dalam sejarah kehidupan manusia ragam peristiwa yang terjadi dari masa ke masa kerap kali berulang dalam bentuk yang sama atau beda, namun tidak jarang memiliki makna dan tujuan yang sama.

Salah satu hal yang kita lihat sering terjadi dan terulang dalam sejarah manusia adalah hiruk pikuk, atau ungkapan yang lebih positif, dinamika politik yang terjadi dalam sebuah bangsa.

Dinamika itu kerap kali menggoncang stabilitàs nasional bangsa tersebut. Tapi tidak jarang juga membawa kepada sebuah perubahan positif. Dengan dinamika yang terjadi para stakeholder menyadari urgensi untuk melakukan perubahan.

Dalam sejarah, ada satu hal yang sering terjadi dan hampir pada semua bangsa. Hal ini saya akan sebut sebagai “kepanikan kekuasaan”. Seringkali mereka yang berada di posisi kekuasaan merasa terancam, dan karenanya mengalami kepanikan.

Kepanikan inilah yang biasanya menjadikan mereka yang berada di posisi kekuasaan itu mengambil sikap atau tindakan, yang tidak saja menekan lawan politiknya. Justeru kebijakan itu biasanya bertentangan dengan kepentingan rakyat luas, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai yang secara konsensus diterima sebagai pijakan bersama.

Sebelum saya menyampaikan nilai-nilai yang dimaksud, saya ingin menyampaikan bahwa Al-Quran penuh dengan contoh-contoh kepanikan penguasa sepanjang sejarah manusia. Dari zaman Nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa, Isa AS, hingga ke zaman “khataman nabiyyin” (penutup nabi-nabi), Muhammad SAW.

Pada umumnya dipahami bahwa penentangan pembesar-pembesar di zaman para nabi itu karena alasan keagamaan. Pemahaman ini boleh benar, tapi boleh jadi juga tidak benar.

Ambillah sebagai misal kekejaman Fir’aun kepada Bani Israel, dan resistensinya kepada Musa AS. Dalam sejarah yang disampaikan oleh Al-Quran, awal pembasmian anak-anak lelaki dari kalangan Bani Israel karena kekhawatiran terhadap ancaman kekuasaannya.

Maka walaupun kita ketahui bahwa resistensi itu tidak bisa dipisahkan dari dakwah nabi Musa AS kepada Tauhid. Artiny di sini aspek agama kemudian menjadi alasan. Tapi dengan melihat kepada asal awal dari kebencian itu adalah karena panik kekuasaan tadi.

Di sinilah kemudian dipahami bahwa konteks penentangan kepada Dakwah Tauhid tidak selalu murni karena alasan agama. Justeru Tauhid karena Tauhid dianggap ancaman terhadap kekuasaan itu sendiri.

Dengan Tauhid mereka yang diktator dan merasa berkuasa mutlak merasa terganggu atau terancam. Sebab Tauhid mengajarkan kesetaraan manusia. Bahwa kekuasaan adalah amanah yang diberikan kepada penguasa untuk memberikan pelayanan (khidmah) kepada rakyat.

Dari semua di atas jelas bahwa berbagai sikap dan kebijakan yang mereka lakukan untuk menghalangi perkembangan dakwah para rasul Allah tidak bisa dilepaskan dari apa yang saya sebutkan sebagai kepanikan kekuasaan”.

Penguasa akan melakukan berbagai cara untuk meredam apa yang dianggap ancaman kepada kekuasaannya. Dari yang halus, intimidatif, hingga kepada kekerasan terbuka.

Ambillah sebagai contoh Namrud di zaman Nabi Ibrahim AS. Pembelaan kepada kekuasaannya, yang diekspresikan dengan “wanshuruu aalihatakum” (tolong tuhan-tuhan kalian) itu pada akhirnya memakai kekerasan dengan melempar Ibrahim AS ke dalam api.

Kepanikan kekuasaan seperti ini terjadi sepanjang sejarah manusia. Tidak mustahil juga di masa kini. Di banyak negara dengan mudah kita bisa mengidentifikasi kekuasaan yang sedang mengalami kepanikan. Tentu hal itu akan terlihat dalam sikap dan kebijakan penguasa dalam menyikapi mereka yang menginginkan perubahan dan perbaikan.

Self contradictory

Satu hal yang juga memalukan (shamefulness) dalam situasi kepanikan itu adalah sering terjadi prilaku paradoks. Saya menyebutnya “self contradictory”. Yaitu sebuah sikap yang kontra antara pengakuan dan prilaku terhadap nilai-nilai yang dianggap sebagai pijakan bersama.

Ambillah sebagai misal konsep demokrasi. Dalam tatanan negara Demokrasi pemerintahan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya kekuasaan tertinggi sesungguhnya ada di tangan rakyat. Dan rakyat memiliki hak untuk mengoreksi pemerintah dan kebijakannya.

Tapi bagi penguasa yang mengalami kepanikan koreksi atau kritikan masyarakat akan dilihat sebagai ancaman. Dan karenanya kritikan itu akan dihadapi dengan cara-cara yang justeru paradoksikal (berlawanan) dengan Demokrasi itu sendiri.

Mereka yang dianggap ancaman akan dihalang-halangi, diintimidasi, bahkan dilakukan kekerasan agar gagal atau terhenti dalam upayanya untuk mengoreksi kekuasaan tersebut.

Berbagai aturan atau perundang-undangan juga sering dipaksakan untuk tujuan meredam apa yang menjadikan kekuasaan itu panik. Kebebasan ekspresi sebagai bagian esensial dari Demokrasi juga tidak jarang terlucuti karena kepanikan para penguasa.

Tanpa mengingkari adanya pihak-pihak yang ingin mengail di air keruh, pada umumnya mereka yang melakukan koreksi terhadap kekuasaan itu adalah mereka yang punya keinginan tulus untuk melihat bangsa/negaranya menjadi lebih baik.

Atau mungkin dalam bahasa Nabi Saleh AS: “In uriida illa al-ishlaah” (saya tidak menginginkan kecuali kebaikan/perubahan saja).

Tapi begitulah ketika sebuah kekuasaan mengalami kepanikan, berbagai asumsi akan dibangun. Bahkan tidak jarang juga berbagai teori diciptakan sebagai justifikasi untuk meredam usaha-usaha perbaikan (Ishlaah) itu.

Salah satu teori yang sering kita dengarkan adalah bahwa mereka yang mengeritik penguasa itu melakukan “kekisruhan” atau “perpecahan” di tengah masyarakat. Untuk membenarkan teori itu biasanya secara misterius tiba-tiba terbentuk kelompok lain. Kedua kelompok inipun saling berhadapan.

Kekisruhan antara dua kelompok yang berseberangan itu kemudian menjadi pembenaran bagi kekuasaan yang panik untuk meredam mereka yang dianggap ancaman. Tidak jarang bahkan berujung kepada kriminalisasi terhadap mereka yang dianggap ancaman itu.

Itulah bentuk kepanikan kekuasaan yang perlu kita waspadai. Jangan-jangan peristiwa di bangsa-bangsa masa lalu itu kembali menjangkiti banyak bangsa hari ini. Semoga tidak! (*)


BACA JUGA: 

  • Imam Shamsi Ali Sindir Praktik Politik Dinasti
  • Imam Shamsi Ali Bongkar Isi Orasi Pendeta Oscar Surjadi
  • Hentikan Menjelekkan Negeri Sendiri
  • Bangun Kebohongan di Indonesia, Shamsi Ali Ingatkan Umat Islam Hati-hati dengan Investasi Syariah Hartadinata
Tags: Imam Shamsi Ali
Previous Post

Update Covid-19 di Aceh: Konfirmasi Baru 118 dan dan Sembuh 50 Orang

Next Post

Sejak Awal Muhammadiyah Minta Pembahasan RUU Ciptaker Distop

Related Posts

Shamsi Ali: Ada yang Ingin Memblok Saya Khutbah Jum’at di Masjid PBB

Pentingnya Wawasan Keagamaan dalam Memilih Pemimpin

5 Januari 2024
186
Ketika Orang-orang Baik Diam!

Kompleksitas Kehidupan dan Tahun Baru

2 Januari 2024
167
Imam Shamsi Ali Bongkar Isi Orasi Pendeta Oscar Surjadi

Memaknai Keberkahan Ramadan (1)

20 April 2022
175
Ketika Orang-orang Baik Diam!

Imam Shamsi Ali: Suara Adzan itu Indah dan Penuh Makna, Tidak Pantas Dicontohkan Suara Anjing

24 Februari 2022
321
Tanggapi Pernyataan Ade Armando, Shamsi Ali: Bicara Pakai Otaklah!

Tanggapi Pernyataan Ade Armando, Shamsi Ali: Bicara Pakai Otaklah!

29 Oktober 2021
551
Ketika Orang-orang Baik Diam!

Taliban di Antara Aspirasi dan Kekhawatiran Dunia

19 Agustus 2021
209
Next Post

Sejak Awal Muhammadiyah Minta Pembahasan RUU Ciptaker Distop

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In