TAJDID.ID || Presiden Nusantara Foundation AS Shamsi Ali sangat menyesalkan isi orasi seorang pendeta Indonesia bernama Oscar Surjadi pada sebuah aksi protes atas kematian George Floyd di Amerika Serikat beberapa hari yang lalu.
Baca juga:
Kekesalan Shamsi terhadapa orasi pendeta itu ia tumpahkan lewat serangkaian kicauan yang ia tulis di akun twitter pribadinyanya @ShamsiAli2.
Menurutnya, orasi Oscar Surjadi sebenarnya baik untuk menyerukan perdamaian, tetapi sayangnya dinodai dengan dengan memburuk-burukkan Indonesia.
“Di US diskriminasi kepada warga hitam bersifat sistim. Apakah negara/sistim diskriminatif ke minoritas di Indonesia?,” ujar Shamsi mempertanyakan isi pidato Oscar.
Bahkan, saking kesalnya Shamsi sempat menyindir kualitas bahasa Inggris Oscar yang menurutnya masih perlu diperbaiki
“Kalau ketemu pendeta itu kasih tahu bisa komunikasi dengan saya. Sudah lama di Amerika, tapi suruh perbaiki bahasa Inggrisnya. Kata my heart is melted itu berarti jatuh hati atau Senang. Masa melihat peristiwa kekerasan ke warga Afro hatinya melted? Harusnya bleeding,” kata Imam Masjid Islamic Center of New York ini.
Untuk yang mungkin kurang paham bahasa Inggris, Shamsi mengungkap kata-kata Oscar yang menghina Indonesia. Berikut penggalan orasi Oscar yang dikritisi Shamsi:
“……I came to the United States not for this. I was born in Indonesia. And I know what does it mean prejudism and discrimination. I thought I flee away and I come here and I can breath freedom”
Sebagai seseorang yang datang dari Indonesia, kata Shamsi, dia (Oscar Surjadi-red) tahu apa arti prejudice dan diskriminasi. Artinya, bangsa dan negara Indonesia itu prejudice dan diskriminasi bagi dia sebagai minoritas.
“Benarkah Indonesia, sebagai negara, prejudice dan diskriminatif kepada minoritas?,” tanya Shamsi.
Kemudian, lanjut Shamsi, dalam dalam orasinya Oscar Sujadi juga mengaku melarikan (flee) dari Indonesia ke Amerika agar bisa menghirup udara kebebasan (can breath freedom).
“Benarkah tidak ada kebebasan di Indonesia? Tolong anda jawab kalau anda memang peduli dengan negara anda. Saya tidak bicara kasus-kasus. Kalau kasus Amerika banyaak!,” ujarnya.
Shamsi mengatakan, bahasa yang dipakai Oscar Sujadi tersebut bisa menyinggung perasaan. Dijelaskannya, kata prejudism itu tidak ada dalam bahasa Inggris.
“Yang ada adalah prejudice saja. Kata benda/noun: prejudice. Kata sifatnya: prejudicial. Sedangkan pelaku disebut prejudiced people,” jelasnya.
Kemudian, kata-kata “my heart is melted” (hatiku meleleh). Menurut Shamsi, biasanya ungkapan ini dimaksudkan untuk sesuatu yang positif dan bagus. Artinya jatuh hati.
“Tetapi ketika dimaksudkan sedih, maka kata ini tidak cocok. Harusnya my heart is tearing (menangis) atau bleeding (berdarah),” ungkapnya. (*)
Editor: M. Risfan Sihaloho