• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Sabtu, Juli 12, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Fenomena Bobby dan Bahayanya Politik Dinasti

Ariadi Adi M.Si by Ariadi Adi M.Si
2020/07/27
in Opini
0
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Terhadap majunya Bobby menantunya Jokowi di Pilkada Kota Medan saya lebih tertarik untuk mengamati dari sisi “pemikiran strategis” dari pada mencermatinya dari sisi “politik praktis”.

Kenapa?. Ya, karena kalau sudah masuk ke wilayah politik praktis selalu saja ada “pembenaran”! Selalu saja ada “pemakluman”!.

Jika ditinjau dari sudut pandang politik praktis maka pencalonan Bobby tidak melanggar regulasi apapun, baik secara regulasi internal kepartaian, maupun regulasi negara, semuanya sah dan legal!

Tetapi, jika dilihat dari sudut pandang strategis, setidaknya ada 2 (dua) hal yang sangat menyakitkan atas negeri ini:

Pertama. Betapa tidak berdayanya rakyat Indonesia. Adalah salah besar ngomongin pencalonan Bobby hanya dengan melihat sosok Bobby, Pak Jokowi dan PDIP.

Melainkan ada Cukong Penyandang Dana dan Kelompok Oligarki yang telah mengacak-acak Kehidupan Demokrasi di Indonesia.

Ya betul, pemilik kapital, dialah sesungguhnya penguasa negeri ini, sementara rakyat tidak berdaya dan tidak berdaulat atas negerinya sendiri.

Tanya: “Lho, rakyat berdaulat ‘dong, Mereka masih bisa memutuskan memilih atau tidak!”

Jawab : “Gimana bisa dikatakan berdaulat, jika pilihan yang disodorkan (dengan atas nama regulasi) hanya itu?”

Dengan mengambil studi kasus Boby di Kota Medan, coba saja tidak ada ketentuan treshhold. Coba saja PDIP konsisten dengan kredo-nya sebagai Partai Kader (yang lebih memberi kesempatan kepada kader yang sudah menjalani proses berjenjang sebagai Kader), coba saja tidak ada cukong penyandang dana dan entitas oligarki yang “ngombyongi” Bobby.

Maka tentu saja akan menghasilkan Opsi yang lebih baik untuk warga Medan.

Kedua. Kebohongan dan kedustaan sudah menjadi hal lazim dan tanpa punya malu terus dipertontonkan. Mau dibilang “secara langsung ataupun tidak langsung”, Si Bapak jelas-jelas meng-endorse dan jelas-jelas telah turun tangan dengan memprioritaskan Bobby diusung PDIP dari pada Akhyar yang kader murni dan militan PDIP serta mendapat dukungan dari parpol lain di luar parpolnya yakni PKS dan PD sebagai kenderaan Politiknya menuju Pilwakot Kota Medan. Ini jelas-jelas sudah kecenderungan “abuse of power”! Tanpa rakyat bisa berbuat apa-apa (dalam konteks ini adalah Rakyat Medan)

Maka dari itu, selalu saya katakan bahwa perjuangan untuk “Indonesia Lebih Baik” itu membutuhkan proses panjang dan spartan.

Jangan terlalu berharap lebih (over ekspektasi) akan ada perubahan mendasar pada perpolitikan nasional kepada elit-elit politik yang sekarang. Apalagi ketika masyarakat masih mudah goyah oleh kaos dan uang “cepek” saat jelang hari H Pilwakot.

Menyiapkan generasi “Khoiru Ummah” buat masa depan, itulah yang harus diupayakan. (*)


Ariadi Adi Msi, Pemerhati Politik dan Kehidupan Bangsa

Tags: bobby nasutionpilkada medan 2020Politik Dinasti
Previous Post

Tabiat Justifikasi dan Stigmatisasi Rezim Paranoid

Next Post

Memahami Akar dan Muara Konflik Teologis Global Terhadap Indonesia

Related Posts

OTT KPK ke Kadis PUPR Sumut Uji Komitmen “Pemerintahan Bersih” Bobby Nasution

OTT KPK ke Kadis PUPR Sumut Uji Komitmen “Pemerintahan Bersih” Bobby Nasution

2 Juli 2025
143
Tolak Politik Dinasti, RTPD Sumut Segera Bentuk Jaringan di Seluruh Daerah

Tolak Politik Dinasti, RTPD Sumut Segera Bentuk Jaringan di Seluruh Daerah

14 Juli 2024
292
BEM Universitas Mataram Tolak Keras Politik Dinasti

BEM Universitas Mataram Tolak Keras Politik Dinasti

13 Desember 2023
164
BEM UIN Semarang Tolak Putusan MK dan Politik Dinasti Jokowi

BEM UIN Semarang Tolak Putusan MK dan Politik Dinasti Jokowi

18 November 2023
169

Anies: Indonesia Bukan Milik Satu Dua Keluarga

28 Oktober 2023
284
Walikota Medan Vs Jurnalis, Cemaskan Konsolidasi Demokrasi

Walikota Medan Vs Jurnalis, Cemaskan Konsolidasi Demokrasi

21 April 2021
181
Next Post

Memahami Akar dan Muara Konflik Teologis Global Terhadap Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In