Pilkada serentak di 23 Kab/Kota Sumatera Utara menentukan bagaimana Sumatera Utara di masa mendatang. Kepala daerah yang terpilih akan diuji apakah memiliki inovasi-inovasi dalam pengembangan potensi masyarakat beserta potensi daerahnya.
Lalu lalang dana anggaran yang fantastik angkanya seyogyanya jadi salah satu ukuran dari berhasil atau tidaknya penyelenggaraan pesta rakyat tersebut. Kondisi daerah yang telentang telungkup disebabkan tidak lancarnya perekonomian disebabkan pandemi covid 19 haruslah menjadi acuan visi dan misi para kandidat.
Dan yang paling penting dari sekedar “berseraknya” uang pesta itu adalah terpilihnya kepala daerah yang punya “the Real vision” dalam membangun daerah tidak hanya dari sudut pembangunan fisik (jalan dan prasarana lainnya), tapi juga membangun ekonomi, membangun, mendukung UMKM.
Generasi milenial harus dipacu semangatnya, dan diberikan pembelajaran yang baik dalam Pilkada sererentak 2020. Jangan sampai milenial menjadi korban ketidaksiapan calon dan pemenang dalam kontestasi.
Visi-Misi cantik, tapi tanpa master plan untuk apa?. Hanya menjadi sampul tanpa isi merupakan gambaran terhadao calon kepala daerah yang baik visi misinya tapi tidak ada pengkajian yang mendalam dan strategi untuk merealisasikannya.
Pilkada serentak di masa pandemi ini harusnya sudah menjadi kajian utama di Indonesia. Karena kita tahu kondisi bangsa ini dan hampir semua negara mengalami penurunan pendapatan terbukti dari dari pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 yang rendah dan pertumbuhan ekonomi kuartal II yang dimungkinkan masih menurun serta dipastikan juga butuh waktu cukup panjang untuk memperbaikinya.
Jika memang pilkada serentak bisa di tunda, harusnya di tunda. Karena Menilai bahwa tidak banyak daerah yang siap melaksanakannya dalam kondisi ini.
Pilkada serentak 2020 pastilah mengeluarkan dana lebih misalkan untuk pengamanan penyelenggara dan pengawas yaitu salah satunya APD (Alat Pelindung Diri) juga persiapan rapid test.
Kemudian resiko yang akan ditimbulkan juga akan lebih tinggi lagi apalagi dibeberapa daerah yang jumlah penduduknya besar seperti Medan. (*)
Ikwal Pasaribu, Wakil Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Sumut