TAJDID.ID || Pandemi virus corona melanda dunia selama beberapa bulan terakhir, memaksa banyak negara untuk melakukan pembatasan, termasuk larangan perjalanan domestik, mengadakan sholat di masjid, dan pemberlakuan jam malam.
Sejak merebaknya pandemi Covid-19, pemerintah kerajaan Arab Saudi telah mengambil langkah drastis untuk menghentikan penyebarannya. Diantara langkah-langkah yang diambil adalah penutupan masjid-masjid suci di Mekah dan Madinah, penangguhan umrah dan pemberlakuan jam malam.
Namun setelah berminggu-minggu berjuang mengendalikan Covid-19, akhirnya pemerintah Arab Saudi mengatakan akan merevisi jam malam dalam minggu ini.
Saudi Press Agency (SPA) pada Selasa (26/5) dalam sebuah pernyataan melaporkan, bahwa perubahan kebijakan ini akan berlaku di seluruh wilayah kerajaan mulai 21 Juni 2020, kecuali kota Mekah.
Pada fase pertama, yang dimulai pada hari Kamis, jam malam 24 jam akan direvisi mulai dari jam 3 sore sampai 6 pagi. Sedangkan larangan melakukan perjalanan domestik, sholat di masjid, dan kehadiran di tempat kerja akan dicabut mulai 31 Mei.
Adapun Jam malam tanpa henti akan tetap berlaku khusus di Mekah dan rencananya baru akan dikurangi dari 21 Juni nanti, dimana jam malam akan akan dihitung dari 3 sore sampai 6 pagi, dan masjid akan dibuka.
Sementara itu, ibadah haji dan umrah, yang biasanya menarik jutaan orang dari seluruh dunia, akan tetap ditangguhkan.
Menurut pemerintah, pedoman jarak jauh fisik masih diperlukan, sementara pertemuan lebih dari 50 orang akan tetap dilarang.
Hingga Selasa pagi, Arab Saudi memiliki 74.795 kasus dan 399 kematian terkait dengan coronavirus. (*)