TAJDID.ID-Medan || Jajarang Pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara (PWPM Sumut) mengadakan kunjungan silaturrahim ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Sumatera Utara di Jalan Perintis Kemerdekaan No.35 Medan, Kamis (12/3/2020).
Rombongan diterima langsung oleh Ketua KPU Sumut Herdensi dan Komisioner KPU Syafrial syah.
“Dalam suasana yang penuh keakraban, kami banyak berdiskusi tentang tahapan pelaksanaan Pilkada yang akan diselenggarakan di 23 Kabupaten dan Kota di Sumut,” ujar Amrizal, Ketua PWPM Sumut didamping Sekretaris Miftah Fariz Al-Boerhan dan pengurus Lainnya.
Dikatakannya, dari 23 Kab/Kota yang ikut pilkada, calon perseorangan yang memasuki tahap selanjutnya untuk diseleksi hanya 11 Kab/kota, kemungkinan yang lulus untuk ikut kompetisi, bisa jadi lebih sedikit karena ketat nya seleksi untuk calon perseorangan ini.
“Kita akan tunggu pada tanggal 16-18 juni 2020, pendaftaran dibuka, apakah ada Calon Perseorang yang Lulus,” sebutnya.
Lebih lanjut Amrizal mengatakan, yang menarik lagi adalah fenomena Kotak kosong, dimana pertarungan lawan kotak kosong sudah pernah terjadi di pilkada Kab Deli Serdang, Tebing Tinggi dan Paluta.
“Kotak kosong masih kalah dalam pertarungan. Kita tunggu nanti, mungkinkah akan ada keajaiban Kotak kosong akan menjadi pemenang,” kata Amrizal.
Selain itu, kata Amrizal, fenomena golput juga menjadi topik diskusi yang menarik. Pemuda Muhammadiyah menyampaikan, bahwa belajar dari pengalaman Pilkada Kota Medan yang lalu, tingkat pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 25,36 % saja, artinya GOLPUT sesungguhnya pemenang dalam pilkada ini.
Kenapa golput tinggi ? Dalam diskusi itu terungkap, salah satu faktornya adalah figur pasangan calon yang disuguhkan kepada masyarakat tidak memberikan harapan untuk perbaikan kesejahteraan kepada masyarakat.
Dari itu, Pemuda Muhammadiyah berharap pelaksanaan Pilkada nanti lebih berintegritas, dengan menghimbau partai-partai politik lebih menggunakan seleksi yang berintegritas dan bermartabat dalam memutuskan calon yang diusung, tidak hanya sebatas transaksional.
“Sehingga dengan demikian diharapkan masyarakat lebih mau menggunakan hak pilihnya, karena adanya ruang calon calon baru yang bisa memberikan harapan,” ujar Amrizal.
Pemuda Muhammadiyah menegaskan akan siap bersama KPU Propinsi dan KPU Diseluruh kabupaten/kota untuk berkolaborasi meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, mencerdaskan masyarakat dalam memilih.
“Kita akan support agar KPU bisa menghadirkan Pilkada yang berintegritas dan bermartabat kepada Masyarakat,” tutup Amrizal. (*)