TAJDID.ID-Jakarta || Kabinet Indonesia Maju telah diumumkan Presiden Joko Widodo hari ini (23/10) di Istana Negara Jakarta. Salah satu yang jadi sorotan adalah tidak adalah menteri kelahiran atau asal Papua dalam Kabinet Indonesia Maju tersebut. Hal itu tidak sesuai dengan pernyataan Jokowi yang ingin mengangkat menteri asal Papua.
Menanggapi ketiadaan perwakilan Papua itu, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi sekaligus Juru Bicara Presiden, Mochammad Fadjroel Rahman angkat suara. Ia menjelaskan, pemilihan menteri tidak hanya didasarkan pada suku, agama, ras, dan antargolongan saja.
“Presiden menyatakan bahwa ini adalah mewujudkan kabinet yang terdiri dari putra-putri terbaik Indonesia,” kata Fadjroel dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (23/10).
Fadjroel menegaskan, bahwa presiden tidak lagi membeda-bedakan identitas pemegang jabatan menteri dan jabatan lainnya.
“Inilah wajah Indonesia yang terbaik,” jelasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya enggan berkomentar banyak terkait janji Jokowi tersebut. Ia meminta agar masyarakat menanyakan langsung kepada Jokowi.
“Tanya Pak Presiden saja. Saya kan orang Papua. Masak saya harus jawab sendiri,” ujarnya
Seperti diketahui, pada 11 Oktober 2019, Jokowi memastikan orang asli Papua akan kembali menjadi menteri dalam kabinet pada periode kedua kepresidenannya. Namun, Jokowi masih enggan menyebut sosok orang Papua akan diangkat menjadi menteri.
“Saya pastikan ada. Saya pastikan ada. Nanti dilihat,” kata Jokowi. (*)