TAJDID.ID || Setelah sempat buron beberapa hari, akhirnya DPO KPK Mardani H Maming tiba di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Kamis (28/7/2022), untuk menyerahkan diri.
Menggapi hal tersebut, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ), Ahmad Fahrur Rozi menyebut Mardani H Maming adalah seorang ksatria dan gentleman.
“Ya kita menghargai beliau sudah bersikap ksatria dan menyerahkan diri secara gentleman. Sesuai janji yang dikatakan oleh pengacaranya,” kata Gus Fahrur kepada MNC Portal, Kamis (28/7/2022).
Selanjutnya, pengasuh Pesantren An-Nur Bululawang Malang, Jawa Timur ini mengatakan status jabatan Mardani Maming di PBNU sudah dinyatakan nonaktif sejak sebulan lalu melalui rapat gabungan untuk menentukan jika telah ada keputusan status hukum.
“Karena kita sama sekali tidak tahu sebelumnya tentang masalah beliau, maka harus penuh kehati-hatian dan menunggu status resminya,” katanya.
Kemudian, Gus Fahrur berharap agar Mardani mendapat perlakuan dan hak hukum yang baik. Hal ini juga sekaligus menegaskan bahwa kasus korupsi Mardani Maming adalah murni kasus pribadi yang terjadi saat menjabat sebagai bupati dan sama sekali tidak ada kaitan dengan perkumpulan PBNU.
“Kita menghormati proses hukum ini berjalan dan kasus ini di luar pengetahuan kita sebelumnya,” katanya. “Kita berharap tidak ada framing negatif terhadap PBNU karena kasus itu terjadi jauh sebelum beliau masuk kepengurusan PBNU,” sebutnya. (*)