TAJDID.ID~Medan || Dosen dan Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Dr. Alpi Sahari, SH. M.Hum menilai, momentun penyerahan kurban di hari raya Idul Adha 1445 Hijriyah (Qurban Polri PRESISI) oleh Kapolri Jenderal Polisi. Drs. Listyo Sigit Prabowo, MSi kepada AS SDM Kapolri Irjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum, MSi, MM secara simbolik mengabstraksikan khittah pengejawatahan keikhlasan dalam pengabdian bagi Insan Bhayangkara untuk mewujudkan Indonesia berkemajuan dan menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.
Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo mengucapkan selamat Idul Adha 1445 Hijriyah kepada umat Islam yang merayakan. Pada hakikatnya ujar Kapolri, Hari Raya Idul Adha menjadi momentum dalam memperingati peristiwa ketika Nabi Ibrahim AS bersedia mengorbankan putranya Nabi Ismail AS sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah SWT. Momentum ini, disebut Jenderal Sigit harus menjadi pengingat agar semangat toleransi harus terus digaungkan.
Disisi lain, menurut Dr. Alpi momentum terkait pengorbanan yang harus terus digaungkan dapat dijadikan penguat keikhlasan dalam pengabdian bagi bangsa dan negara oleh seluruh SDM Polri.
Pentingnya keikhlasan dalam pengabdian melalui kepemimpinan yang kuat dan penguatan SDM merupakan salah satu kunci terlaksanakan empat pilar visi Indonesia 2045 yang berlandaskan pada Pancasila demi menghadapi megatren dunia 2045.
“Pengelolaan SDM Polri menjadi vital dikarenakan pada prosesnya, reformasi birokrasi Polri tidak akan dapat terwujud tanpa personel yang kompeten dan kapabel serta kepemimpinan yang kuat dilandasi khittah tegaskan keikhlasan dalam pengabdian. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Kapolri Jenderal. Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, MSi (Desember 2022) terkait kepemimpinan yakni “Pemimpin yang kuat akan mampu menciptakan rasa saling menghormati antara pimpinan dan jajarannya,” jelas Dr. Alpi
Lebih lanjut Dr Alpi mengatakan, terwujudnya personel Polri yang lebih kompeten dan kapabel secara langsung akan meningkatkan daya saing bangsa. Oleh sebab itu, Polri sebagai pilar negara di bidang keamanan baik Kamdagri maupun Kamtibmas perlu untuk penguatan strategi dengan dilandasi khittah tegaskan keikhlasan dalam pengabdian.
Menurut Dr Alpi, penguatan strategi itu sangat penting agar mendapatkan output yang diharapkan untuk menghadapi berbagai tantangan yang dapat digambarkan, antara lain: bagaimana mengembangkan potensi kepemimpinan dari generasi baru untuk menggantikan generasi baby boomers; mendesain ulang struktur organisasi demi menciptakan kemampuan organisasi dalam berdaptasi dengan lingkungan strategis; dan memahami ulang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat/stakeholder.
Dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya manusia ini, kata Dr Alpi, langkah-langkah strategis perlu untuk diimplementasikan. Setidaknya terdapat empat langkah utama yang perlu untuk diimplementasi, yakni: melakukan revitalisasi terkait image dari karyawan sektor publik demi menarik talenta-talenta unggul untuk bekerja bagi sekotr publik; mengkaji dan mendesain ulang Standar Operasional Prosedur (SOP) di sektor publik demi memperbaiki kinerja organisasi; pembaharuan konsep dari sumber daya manusia; dan peningkatan kualitas dari employee experience.
“Hal ini telah teraktualisasi dalam kebijakan AS SDM Kapolri Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum, Msi. MM, namun sangat diperlukan komitmen bagi seluruh insan Bhayangkara untuk mengimplementasikannya dengan dilandasi pada khittah tegaskan keikhlasan dalam pengabdian,” pungkas Dr Alpi. (*)