Hadirin yang kami hormati!
Muhammadiyah saat ini berada dalam suasana kehidupan kebangsaan yang sarat dinamika. Pemilu akan digelar 14 Februari 2024 untuk pemilihan anggota legislatif serta pemilihan calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres).
Muhammadiyah berharap Pemilu 2024 berjalan sukses dengan pelaksanaan Lubedjurdil, bermartabat, aman, damai, dan tetap terjaga persatuan nasional. Pemilu tetap berada dalam koridor konstitusi serta tidak ada penyimpangan. Para kontestan, termasuk capres-cawapres beserta tim dan seluruh pendukungnya dapat berkontestasi secara demokratis disertai kejujuran, keterpercayaan, lapang hati, serta siap menang dan kalah secara sportif.
Kepada para pejabat dan aparat negara, TNI, Polri, dan seluruh pihak dari pusat sampai daerah diharapkan jiwa patriotisme, profesionalitas, dan tanggungjawab konstitusionalnya dalam mengawal Pemilu. Penyelenggara Pemilu dan para pihak terkait tegap menjadi wasit yang adil, profesional, dan bertanggungjawab. Kepada seluruh warga bangsa hendaknya menjaga etika, kedewasaan, saling menghargai dan toleransi. Semua pihak baik elite maupun warga berintrospeksi diri, bagaimana menjadi teladan dalam mengikuti kontestasi demokrasi.
Kepada seluruh warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah hendaklah menunjukkan uswah hasanah menghadapi Pemilu 2024. Pedomano Khittah, Kepribadian, dan ketentuan organisasi tanpa tafsir dan orientasi kepentingan sendiri-sendiri. Bagaimana bersikap cerdas, rasional, dewasa, bermartabat, dan berkeadaban mulia dalam berpartisipasi maupun menghadapi perbedaan politik. Buktikan bahwa warga Muhammadiyah berbeda dari yang lain, yakni berpolitik cerdas adiluhung!
Muhammadiyah dalam menghadapi kondisi umum kebangsaan yang kompleks, terus berkiprah dalam membangun kehidupan kebangsaan ke arah yang lebih berkualitas dan bermakna. Muhammadiyah tidak pasif, apatis, dan tutup wajah atas masalah-masalah bangsa. Muhammadiyah terus membangun Indonesia secara positif disertai sikap cerdas dan korektif. Sejalan Kepribadian, dalam beramar ma’ruf nahi munkar disertai contoh teladan yang baik. Muhammadiyah juga “Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.”. Inilah koridor yang mesti menjadi rujukan seluruh anggota, kader, dan pimpinan di lingkungan Persyarikatan.
Muhammadiyah selain mengapresiasi kemajuan-kemajuan bangsa, juga prihatin atas berbagai permasalahan dalam kehidupan kebangsaan. Kehidupan politik, ekonomi, dan budaya setelah dua dekade reformasi makin liberal dan oligarkis. Demokrasi prosedural dan stabilitas politik belum disertai secara seimbang dengan demokrasi substantif berbasis nilai luhur Pancasila dan Konstitusi. Akibatnya bertumbuh politik uang, politik transaksional, serta politisasi hukum dan konstitusi. Masalah lain yang masih menuntut solusi sistemik ialah korupsi yang masif, utang negara yang besar, kesenjangan sosial ekonomi, eksploitasi sumberdaya alam, serta masalah bangsa lainnya.
Muhammadiyah terus berkiprah membangun Indonesia dan mengawal Pemilu sesuai porsinya sebagai organisasi dakwah kemasyarakatan. Bersamaan dengan itu aktivitas bermuhammadiyah harus terus dilakukan dengan giat dan bersemangat. Kata Kyai Dahlan, “…ojo kesel anggonmu nyambut gawe kanggo Muhammadiyah” , yakni “ jangan pernah lelah bekerja untuk Muhammadiyah”.