TAJDID.ID~Pekanbaru || Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam se Indonesia (BKSPTIS) menggelar Rapat Kerja Nasional selama dua hari, yaknipada 17-18 November 2023. Dalam kegiatan yang dipusatkan di Gedung Rektorat UIR Pekanbaru itu BKSPTIS merumuskan 7 seruan moral terkait pelaksanaan pesta demokrasi pada Februari 2024 mendatang.
Ketua BKSPTIS Prof. Fathul Wahid mengatakan, bahwa seruan moral tersebut merupakan bentuk sikap dalam menghadapi pemilu 2024.
“Kita mendorong kontestan dan penyelenggara pemilu untuk senantiasa menjaga kejujuran dan mengedepankan integritas,” ujar Fathul.
Adapun bentuk seruan Moral BKSPTIS tersebut adalah, pertama, BKSPTIS mendorong kontestan dan penyelenggara pemilu untuk senantiasa menjaga kejujuran dan mengedepankan integritas.
Kedeua, BKSPTIS meminta penyelenggara negara agar menjaga netralitas dan tidak melibatkan mesin birokrasi dan sumber daya publik, untuk mendukung kontestan tertentu.
Ketiga, BKSPTIS mendesak semua elemen bangsa untuk menghindari kecurangan dan menjunjung tinggi sportivitas.
Keempat, BKSPTIS mengajak seluruh masyarakat untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan diatas kepentingan kelompok/golongan, yang mengabaikan kepentingan bangsa Indonesia.
Kelima, BKSPTIS menyeru masyarakat sipil untuk secara kolektif berpartisipasi aktif dalam pengawasan praktik berbangsa dan bernegara yang konstitusional, dan menuju pada kesejahteraan sosial yang berkeadilan.
Keenam, BKSPTIS mengajak seluruh pemilih untuk menggunakan hak pilihnya sebagai upaya mendapatkan wakil rakyat dan pemimpin bangsa yang terbaik.
Dan ketujuh, mengimbau anggota BKSPTIS untuk terlibat aktif dalam inisiatif pengawasan penyelenggaraan pemilu dan melakukan edukasi publik untuk meningkatkan kesadaran berbangsa.
“Inilah seruan moral BKSPTIS, sebagai ajakan kepada pihak-pihak terkait dan wujud rindu BKSPTIS akan kedewasaan bangsa dalam berdemokrasi,” ujar Prof. Fathul dihadapan peserta dan awak media.
Dalam kesempatan itu juga, BKSPTIS berjanji akan ikut mengawasi jalannya pemilu yang jujur dan berintegritas. Jika hal itu tidak berwujud, BKSPTIS akan bersuara lebih lantang lagi meyuarakan kecurangan-kecurangan yang terjadi.
“Karena selain ingin mewjudkan Perguruan Tinggi Islam yang mandiri secara finansial, BKSPTIS yang didalamnya berhimpun para intelektualitas kampus, harus berani bersuara lantang dalam menyuarakan kebenaran,”paparnya.
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini menambahkan, Seruan Moral BKSPTIS adalah persyaratan untuk terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang sehat. Menurutnya hal itu dapat dicapai dengan menjaga iklim kebebasan berpendapat, menegakkan keadilan, menghargai keragaman, dan menjunjung kesetaraan.
“Peran serta seluruh elemen bangsa mutlak diperlukan agar proses demokrasi tetap berjalan dengan inklusif dan menutup pintu terbentuknya oligarki kekuasaan. Karena itu Pemilihan Umum serentak pada 2024 menjadi momentum untuk dirayakan oleh segenap anak bangsa, dan sekaligus menjadi ujian kedewasaan berdemokrasi di Indonesia,” tegasnya. (*)