Oleh: Haedar Nashir
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Muhammadiyah berusia 111 tahun. Rasa syukur hanya kepada Allah karena atas anugerah-Nya organisasi Islam warisan berharga Kyai Haji Ahmad Dahlan ini terus dijaga ruh gerakannya dalam menjalankan misi utama dakwah dan tajdid menuju terwujudnya Khaira Ummah. Muhammadiyah melalui seluruh amal usaha dan gerak dakwahnya terus meluas di dalam dan luar negeri untuk memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta.
Muhammadiyah terus berkiprah sentrifugal menjadi pelopor kemajuan. Di sebagian kawasan terjauh, ketika negara dan ormas lain belum hadir, Muhammadiyah hadir membuka jalan baru perubahan.Gerak Muhammadiyah itu menebar kemaslahatan bagi seluruh warga bangsa tanpa mengenal batas agama, suku, ras, golongan, dan sekat-sekat sosial-politik.
Ormas perempuannya Aisyiyah terus berkiprah mencerdaskan bangsa dengan membangun berbagai amal usaha serupa. Universitas Aisyiyah terus bertumbuh maju, sebagai satu- satunya lembaga pergurusn tinggi yang lahir dari dan diselenggarakan oleh gerakan perempuan Islam berkemajuan.
Karenanya menjadi keliru dan tidak adil manakala kehadiran Muhammadiyah hanya diukur dengan parameter jumlah anggota dan lumbung suara politik lima tahunan. Muhamamdiyah mesti ditempatkan sebagai kekuatan strategis bangsa yang keberadaannya mesti ditakar dari konstribusinya yang signifikan dalam usaha membebaskan, memberdayakan, mencerdaskan, menyejahterakan, mencerahkan, serta memajukan kehidupan bangsa.
Dalam kaitan ini, pandangan Robert W Heffner, ilmuwan ternama dari Boston University Amerika Serikat sungguh objektif. Dia berkata, “Di bawah bayangan saya, Muhammadiyah merupakan kunci karenanya Indonesia menjadi satu-satunya negara yang berhasil menjalankan amal sosial dan amal agamis yang boleh diamati sebagai model untuk seluruh dunia, tidak untuk organisasi muslim saja, tapi juga orang lain di negara-negara lain.”. Selanjutnya,
“Saya tegaskan bahwa negara yang paling berhasil mengembangkan format pendidikan Islam yang paling efektif, paling kini dan paling Islami dalam arti modern adalah Indonesia. Dan organisasi yang paling memberikan sumbangan kepada keberhasilan itu adalah Persyarikatan Muhammadiyah,” tutur Prof Heffner dalam Pengajian Ramadhan Muhammadiyah tahun 1442 H yang lalu.