TAJDID.ID~Tulungagung || Kluster Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan ( PPGD) dalam Gladi Lapang yang langsung dipandu oleh dr. Arifianto Wibowo, koordinator DMC RS Muhammadiyah Bandung bersama empat tim DMC RS Muhammadiyah Bandung.
Dua materi inti yang disampaikan di kluster PPGD adalah Triage dan Pembiadaian. Materi ini di berikan sebagai dasar yang harus diketahuidan dimiliki oleh relawan selanjutnya secara mendalam materi yang dijabarkan adalah sebagai berikut.
Empat materi yang dimaksud yaitu, Pertama adalah proses pemilihan korban dengan jenis kegawatan yang berbeda.
“Hal ini penting untuk menentukan tindakan selanjutnya, tahap ini disebut triage,”ungkap dr. Arifianto Wibowo.
“Kedua mengetahui korban emergensi adalah Korban atau pasien yg terancam jiwanya, sebagai contoh, asfiksia sesak nafas, perdarahan hebat dan patah tulang terbuka,”imbuhnya.
Yang ketiga lanjut dia, korban urgent merupakan Korban dengan keluhan akut seperti Korban patah tulang tertutup tanpa perdarahan, korban luka dada tanpa sesak nafas, luka bakar luas dibawah 30 % dari TBW.
Yang keempat kata Arif adalah korban non urgent atau prioritas 3, yakni keadaan korban tidak gawat dan tidak darurat seperti korban dengan penyakit lama dan bersifat rawat jalan
“Untuk materi Pembidaian atau fiksasi pada patah tulang terbuka atau tertutup, bertujuan sebagai pertolongan pertama sebelum dilakukan tindakan medis. Hal ini bertujuan mempertahankan posisi tulang dan menghindari perburukan lanjutan,”ujarnya.
Kekompakan, semangat dan antusiasme ditunjukkan oleh peserta saat mencoba untuk menerapkan cara pembidaian dengan benar, hal ini dirasakan oleh Drajat Ahbar Hakim salah satu tim DMC RS. Muhammadiyah Bandung yang ikut memandu praktik pembidaian ini. (*)
Kontributor: Endah Wijayanti/Iwan Abdul Gani