TAJDID.ID~Medan || Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listiyo Sigit Prabowo, Msi dianugerahi sebagai tokoh transformasi pelayanan Polri dalam acara detikcom Awards 2023. Penganugerahan ini tentunya tidak terlepas dari upaya Polri dalam mengimplementasikan program tranformasi Polri yang PRESISI sehingga Polri PRESISI dirasakan kehadirannya oleh masyarakat dengan model pelayan yang memimpin bukan pemimpin yang melayani atau pemimpin yang dilayani karena yang dikedepankan bukanlah aspek “pemimpin” namun aspek “pelayan”.
“Hal inilah sebagai pola dasar qudwah Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listiyo Sigit Prawobo Msi dalam mentransformasi Polri PRESISI sehingga Polri menjadi organisasi yang kuat dalam pembaharuan menuju Indonesia Emas dan Strive for Excellence,” ujar Dr. Alpi Sahari, SH. M.Hum Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Menurut Dr Alpi, Qudwah Kapolri Jenderal Sigit Listiyo terdeskripsikan dari kepemimpinan pada organisasi Polri yang bersifat transformasional yakni kepemimpinan yang berusaha untuk mengubah perilaku bawahan agar memiliki kemampuan dan motivasi yang tinggi, serta berupaya mencapai prestasi kerja yang tinggi dan bermutu untuk mencapai tujuan bersama.
“Upaya pemimpin transformasional dalam mempengaruhi bawahannya dilakukan melalui tiga cara, yaitu mendorong bawahan lebih sadar akan pentingnya hasil suatu pekerjaan, mendorong bawahan untuk lebih mementingkan organisasi dari pada kepentingan individual, dan mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan bawahan pada tingkat yang lebih tinggi,” jelas Dr. Alpi.
Lebih lanjut Dr. Alpi mengemukakan, bahwa kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi anggota dan kelompok dalam kerangka mencapai tujuan bersama yang telah dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
Mengutip Black and Gregerssen, Dr Alpi menyatakan bahwa pemimpin organisasi harus dapat bertindak sebagai sponsor perubahan dan lapisan dibawahnya yang dipersiapkan menjadi agen perubahan serta sebagai target perubahan harus dilibatkan dalam proses perubahan.
Menurut R.C Devis (2004) dalam bukunya “The Fundamentals of Top Management”, kepemimpinan merupakan kekuatan pokok mendorong, mengkoordinasikan, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan dan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok serta budayanya.
Menurut Greenleaf (1977) dalam bukunya “Servant Leadership : A Journey Into the Nature of Legitimate Power and Greatness” memiliki ide sentral : “The servant leader is a servant first… It begins with the natural feeling that one wants to serve. The conscious choice brings one to aspire to lead…The difference manifests itself in the care taken by servant-first to make sure that other people’s highest priority needs are being served”.
Jadi, kata Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum Pascasarjana UMSU, penganugerahan kategori tokoh transformasi pelayanan Polri oleh Detikcom Award 2023 kepada Jenderal Polisi Drs. Listiyo Sigit Prabowo, karena kemampuannya dalam mentransformasi servant leadership dengan prinsip yang dikedepankan bukanlah aspek “pemimpin” namun aspek “pelayan”. Servant leader bukan “pemimpin yang melayani” melainkan “pelayan yang memimpin”.
Dr Alpi menjelaskan, untuk mewujudkan pelayan yang memimpin tentunya harus memiliki 5 (lima) karakteristik terpenting dari seorang pemimpin, yaitu: Pertama, mereka melihat yang tidak dilihat orang lain (they see things others do not see).
Kedua, mereka mengucapkan yang tidak diucapkan orang lain (they say things others do not say).
Ketiga, mereka meyakini yang tidak diyakini orang lain (they believe things others do not believe).
Keempat. mereka merasakan yang tidak dirasakan orang lain (they feel others do not feel).
Kelima, mereka melakukan yang tidak dapat dilakukan orang lain (they do things others can not do).
“Uraian di atas menunjukkan bahwa peran kepemimpinan begitu penting dan begitu berat sebagai kekuatan pokok untuk mendorong, mengkoordinasikan, memotivasi perilaku pengikut dalam kerangka mencapai tujuan dan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok serta budayanya dengan konsep pelayan yang memimpin,” kata Dr Alpi.
Dikutip dari artikel detiknews, “Raih detikcom Awards 2023, Kapolri Jadi Tokoh Transformasi Pelayanan Polri” bahwa detikcom Awards merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan kepada individu, merek, dan lembaga di Indonesia yang telah memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang.
Melalui detikcom Awards, kami menghargai pencapaian yang menginspirasi, inovasi yang mencuat, transformasi dan adaptasi yang tercipta, serta perubahan positif yang terjadi. detikcom Awards bukan sekadar acara penghargaan, tapi juga menjadi ajang untuk menginspirasi dan memberikan pengakuan kepada individu, merek, dan lembaga yang menjadi pionir dalam transformasi kemajuan Indonesia. detikcom Awards diharapkan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus berinovasi, berkontribusi, dan menciptakan perubahan yang signifikan dalam berbagai sektor di Indonesia.
Adapun proses penilaian setiap kategori detikcom Awards dilakukan dengan proses yang ketat dan transparan. Sejumlah kriteria menjadi pertimbangan dalam menentukan para penerima penghargaan mulai dari inovasi, dampak, kualitas, relevansi, hingga keberlanjutan.
Proses penilaian dilakukan oleh Tim Komite Asesmen detikcom dengan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Melalui metode polling, survei, dan FGD, detikcom melibatkan 1.000 pembaca sebagai responden untuk mencari tokoh, merek, atau lembaga yang adaptif dan bertransformasi di era perubahan. (*)